Komitmen Kemensos RI Tangani ODGJ Di Mamasa


Gambar: Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Supomo saat memantau LB

Mamasa, FMS-- Komitmen Kementeriam Sosial (Kemensos) RI untuk menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bukan hanya penanganan sekali perlakuan saja, namun penanganan yang dilakukan Kemensos hingga ODGJ itu pulih dan sudah dapat dilepas dari pasungannya.

Salah satu penderita ODGJ yang ditangani Kemensos adalah LB (58) yang sudah dilepas dari alat pasung yang mengekangnya selama ini.

Berdasarkan siaran pers yang disampaikan Biro Humas Kemensos RI pada Selasa (24/9), pelepasan pasung dilakukan sebagai rangkaian dari kegiatan Bakti Sosial ke-8 yang dilakukan Kemensos.

"Tak hanya melepas pasung, Kemensos juga mengawal pemulihan secara menyeluruh. Kami bawa mereka ke rumah sakit, kemudian diopname dan kami tawarkan untuk tinggal di sentra selama penyembuhan," ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Supomo dalam siaran pers usai meninjau kondisi LB pasca lepas pasung.

Dalam siaran pers itu juga diuraikan kronologis singkat LB hingga mengalami gangguan mental. Kondisi gangguan mental LB bermula dari tahun 2016. 

Ia kadang mengancam orang-orang di sekitarnya sambil membawa parang. Bahkan ketika kambuh, ia kadang menyulut api dan membakar benda-benda di dekatnya. 

Hal itulah yang membuat Langi Bamba dikurung dalam bilik berukuran 1,5 x 2 meter.

Perawat Puskesmas Balla, Ulfrida mengungkapkan bahwa LB tidak selalu dikurung dalam bilik tersebut. 

Ketika rutin mengonsumsi obat dari puskesmas, LB bisa berkomunikasi dan beraktivitas layaknya orang biasa. Tapi kadang enggan mengonsumsi obat. 

"Dari Puskesmas sudah memberikan obat oral. Tapi dia sering menangis dan curiga akan diracun dengan obat itu," ujarnya juga dalam siaran pers yang sama.

Kondisi itulah yang kadang membuat penyakit yang bersangkutan kambuh.

Untuk memberikan penanganan tuntas kepada LB, Kemensos merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa Polewali Mandar. Di sana Ia akan dirawat dan dicari penyebab serta upaya penyembuhannya.

Supomo beserta Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin dan Pj. Bupati Mamasa pun turut mengantarkan LB ke mobil ambulans yang membawanya ke Polewali Mandar.

Selain bantuan medis untuk LB, Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako dan bantuan kebersihan diri. 

Selain itu, diberikan juga bantuan pemberdayaan berupa warung kelontong kepada suami LB, Markus Lau (63). 

Putra LB, Bekti (30) tak menyangka keluarganya mendapatkan perhatian dari pemerintah. 

Ia merasa bersyukur Kemensos memberikan bantuan kepada keluarganya. 

"Saya merasa bangga pemerintah beri perhatian. terimakasih banyak," ujarnya. (*) Humas Kememsos Ri

Related

MAMASA 5792116326963063829

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item