Ketua BKPRMI Polman: Pemimpin Bukan Sekadar Perkara Berbahasa
Ketua DPD BKPRMI Polewali Mandar Fastabikul Khaerat, S.KM (kiri). |
Fasta mengatakan, pernyataan Andi di media online tentang kandidat Bupati yang bukan asli putra daerah cenderung mengabaikan upaya untuk melestarikan dan menjaga bahasa mandar merupakan perihal yang akan membuat gaduh masyarakat di tengah berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah.
"Andi terlalu gegabah membuat pernyataan. Apakah dia tidak tahu kalau daerah ini terkenal dengan etnis yang heterogen dan beragam bahasa. Jadi, memimpin daerah majemuk seperti Polman harus dengan jiwa besar untuk menyamakan pandangan etnis serta bahasa yang berbeda," tegas Fasta.
Fasta menambahkan visi membangun Polewali Mandar haruslah bersifat universal yang dapat merangkul seluruh lapisan sosial kemasyarakatan demi tercapai kesejahteraan.
"Urusan drainase, lapangan pekerjaan merupakan pengejawantahan tugas OPD atas gagasan besar seorang pemimpin. Kan lucu kalau seorang Bupati sekedar memiliki pandangan kerja teknis. Padahal Bupati musti berwawasan global," sambungnya.
Dirinya menegaskan, Polewali Mandar sudah saatnya dipimpin kaum muda, berlatar pendidikan yang jelas, kapabel, serta diterima oleh semua golongan masyarakat.
Dia membenarkan saat ditanya apakah kaum muda yang dimaksud ialah Dirga Adhi Putra Singkarru sebagai calon Bupati kelahiran 1987.
"Iya, yang saya maksud adalah saudara Dirga. Sebab faktanya kita butuh pemimpin yang fresh otak serta fisiknya. Karena kedepan, tantangan menata Polman yang lebih baik tidak mudah apalagi setelah terjadi kebocoran anggaran," tutupnya. (ois)