Soal "Jatah-jatahan", Ada Dugaan Proyek "Siluman" Dinas Pendidikan, Legislator PDIP Mamasa Klarifikasi
Gambar: Net
Mamasa, FMS--Merespon pemberitaan yang beredar dan melibatkan anak Pj. Bupati Mamasa dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mamasa soal dugaan permintaan "jatah" proyek, legislator PDI Perjuangan Yohanis Karatong memberikan klarifikasi.
Ia menyampaikan kejadian bermula saat dirinya menghubungi Kadis Pendidikan untuk bertemu.
Dirinya bermaksud menemui Kadis tersebut untuk mempertanyakan anggaran di dinas pendidikan yang tiba-tiba muncul setelah pembahasan Anggaran Perubahan APBD Mamasa 2023.
"Kami lalu sepakat bertemu di rujab bupati," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/10).
Saat bertemu dengan Kadis Pendidikan, Ia bertanya bagaiman proses kegiatan yang jalan setelah proses perubahan angggaran.
"Saya tanya, jadi bagaimana ini prosesnya anggaran kegiatan yang masuk setelah perubahan anggaran yang kami tidak tahu??," tuturnya.
Lalu Kadis Pendidikan menjawab itu sudah berjalan setelah perubahan anggaran.
Dirinya menjelaskan bahwa pembahasan perubahan anggaran selesai pada 31 September 2023. Kemudian proses asistensi ke provinsi memakan waktu sekitar 10 hari. Ia kemudian mempertanyakan mengapa ada kegiatan yang dijalankan sebelum proses asistensi selesai dilakukan.
"Dia bilang bahwa yang jelas sudah punya SPKnya, pak Moris yang menjawab bahwa sudah terbit tanggal 10 Oktober dan ini barang sudah dibagi habis," jelasnya mengulang jawaban pihak dinas pendidikan.
Ia kemudian lanjut bertanya apakah hasil pembahasan sudah disampaikan kepada Pj. Bupati Mamasa. Namun jawaban yang diberikan Kadis Pendidikan bahhwa tidak ada aturan harus menyampaikan hal itu kepada Pj. Bupati.
Anggota DPRD Mamasa itu kemudian bertanya lagi apakah hal itu dilaporkan ke bupati lama. Dan dijawab oleh Kadis Pendidikan bahwa itu dilaporkan oleh kepala bidang, bukan dirinya (Kadis Pendidikan, red).
"Langsung saya bilang, kalau begitu sudah selesai masalahnya. Hanya saja, saya sebagai anggota dewan akan permasalahkan ini, kenapa ada anggaran siluman masuk. Tanpa dibahas diperubahan anggaran, tiba-tiba dia nongol disitu kurang lebih 10 miliar. Begitu kronologisnya dinda," lanjutnya menjelaskan saat diwawancara.
Yohanis kemudian menuturkan bahwa memang tidak ada kewajiban melaporkan perihal kegiatan yang dikelola dinas tersebut kepada Pj. Bupati.
"Namun secara etika itu sama saja bapak pandang enteng pak Pj kalau begini," tuturnya lebih lanjut.
Terkait kata kotor anak Pj. Bupati Mamasa kepada Kadis Pendidikan, Ia menceritakan saat itu pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan Mamasa dilakukan diruang tamu yang kebetulan ada di depan kamar anak Pj.
Kemudian anak Pj melintas dan mendengar pembicaraan yang berlangsung.
"Mungkin dia (anak Pj, red) mendengar saat saya mengatakan sama saja bapak pandang enteng pak Pj kalau begini. Langsung anak Pj bilang memang kau memang pandang enteng bapakku. Langsungmi jalan masuk kamar. Melintas ji dia, itu ji saja dia bilang memang kau pandang enteng bapakku kalau seperti itu," ungkapnya.
"Yang heran itu kalau ada dibilang kata-kata yang lain. Makanya saya heran," lanjutnya mengungkapkan.
Dirinya menambahkan terkait pertemuannya dengan Kadis pendidikan pada intinya mempertanyakan anggaran paket kegiatan yang tiba-tiba muncul 36 paket dan nilainya kurang lebih 10 miliar. Hal ini akan semakin membebani defisit yang dialami Kabupaten Mamasa saat ini.
"Nilainya sekitar 9,6 miliar. Ditambah biaya perencanaan dan pengawasan delapan persen (8%). Itumi yang membebani di perubahan," tambahnya.
Dirinya lanjut menambahkan kesepakatan di Badan Anggaran bahwa jangan ada lagi penambahan, kalau perlu harus ada yang dikurangi agar angka defisit menurun.
"Terbukti setelah perubahan anggaran ada penurunan defisit. Nah baru saya tahu lagi ternyata ada penambahan anggaran," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa issu permintaan "jatah" proyek pada Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa mencuat setelah ramai di media sosial.
Bahkan laman ini telah menuliskan berita tersebut dengan judul: https://www.fokusmetrosulbar.com/2023/10/prahara-jatah-proyek-anak-pj-bupati.html
Sebagai tambahan informasi, saat bertamu ke rumah jabatan bupati, Kadis Pendidikan Mamasa, Rusli didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Moris. Sedangkan anak Pj. Bupati Mamasa yang dimaksudkan adalah Dandi Friedal Solon, Calon Anggota DPRD Sulawesi Barat dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Mamasa. (klp)