Prahara "Jatah Proyek", Anak Pj. Bupati Mamasa Semprot Kata Kotor Ke Kadis Pendidikan
Gambar: Net
Mamasa, FMS--Prahara menerpa seakan menjadi ujian bagi Pj. Bupati Mamasa yang baru sekitar satu setengah bulan memimpin Kabupaten Mamasa.
Issu dugaan permintaan "jatah" proyek mencuat ke publik lewat laman-laman media sosial.
Seperti yang ditulis lewat laman akun facebook pribadi milik Kurnia. Ia menuliskan secara singkat kronologis dugaan permintaan proyek itu.
"Jadi ceritanya anggota DPRD dari PDIP (YSK) memanggil Kadis ke Rujab. Mereka bersama anak Bupati meminta Proyek, tapi karena Kadis tidak bisa lagi memenuhi permintaan mereka, akhirnya terjadi adu mulut lalu si Anak Bupati mengeluarkan kata-kata kasar dan mengatai T****O kepada Pak Kadis...
RUMAH JABATAN tidak pantas diisi oleh orang-orang SERAKAH, SOMBONG & KASAR SEPERTI MEREKA.
Kami tahu PDIP yg mengurus PJ, tapi bukan berarti PDIP berhak mengatur semua kebijakan di Kabupaten ini," tulisnya.
Rupanya, setelah ditelusuri, dugaan tersebut melibatkan salah seorang anak Pj. Bupati Mamasa dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mamasa. Bukan cuma itu, nama oknum anggota dewan juga diduga terlibat dalam permitaan "jatah-jatahan" tersebut.
Belakangan diiketahui, anak Pj yang dimaksud juga terdaftar dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPRD Provinsi dari PDI Perjuangan. Bahkan oknum anggota DPRD Mamasa yang tercatut dalam sengkarut tersebut juga dari partai yang sama.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mamasa, Rusli yang dikonfirmasi, Sabtu (28/10) membenarkan adanya issu tersebut.
"Dimohon keluarga besar bersabar, karena orang tua sudah akan jalan menyikapi persoalan ini," katanya saat dikonfirmasi.
Kronologis kejadian bermula pada hari Selasa, 24 Oktober 2023, Rusli diminta oleh dua orang oknum anggota DPRD Mamasa dari PDI Perjuangan untuk bertemu di Rumah Dinas Pj. Bupati Mamasa.
Saat itu Ia tak sendirian saat bertandang ke rumah dinas Pj. Ia datang bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Moris
Sesampai di rumah dinas, dua oknum anggota DPRD Mamasa bersama anak Pj. Bupati Mamasa rupanya meminta proyek kepada dirinya.
"Saya sampaikan kalau di dinas pendidikan sudah tidak ada lagi proyek karena semua sudah jelas peruntukannya, tapi tetap mereka ngotot," jelasnya.
Alasan oknum legislator tersebut meminta proyek lantaran sudah diproses dalam perubahan anggaran.
Ia lalu menjelaskan bahwa kegiatan yang diminta sudah teranggarkan di anggaran pokok, namun dilakukan perubahan anggaran karena belum ada biaya perencanaannya.
Akan tetapi oknum anggota DPRD dan anak Pj. Bupati Mamasa tidak menerima penjelasan dirinya. Bahkan mendesak agar diberikan proyek sebagai jatah untuk Pj. Bupati Mamasa.
"Terus dia bilang ke saya, kau terlalu pandang enteng Pj. Bupati," kata Rusli.
Mungkin karena emosi, anak Pj. Bupati Mamasa langsung berdiri dan mengumpatkan kata kotor kepada dirinya.
"Setelah dia melontarkan kata kotor ke saya, langsung pergi ke kamarnya," tuturnya.
Tak terima "serangan verbal" anak Pj. Bupati tersebut, Ia lalu menyerahkan peersoalan itu kepada pihak orang tua adat untuk diselesaikan secara adat sesuai kebiasaan yang berlaku.
"Kami akan bicarakan dulu, langkah-langkah apa yang akan ditempuh, yang jelas saya dan keluarga tidak akan tinggal diam," ungkapnya.
Sebagai informasi, anak Pj. Bupati Mamasa yang membentak Rusli adalah Dandi Friedal Solon, Calon Anggota DPRD Sulawesi Barat dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Mamasa. Namanya berada pada nomor urut tiga dalam daftar.
Hingga berita ini dirilis, awak media ini masih terus melakukan upaya-upaya konfirmasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam masalah tersebut. (klp)