Polemik Dualisme Kepengurusan DPD PSI Mamasa, Buka Peluang Bacaleg Pindah Partai


Mamasa, FMS--Saling klaim kepengurusan Partai Soludaritas Indonesia (PSI), Dewan Pengurus Daerah (DPD) Mamasa kian memanas. Hal itu bermula dari di"kudeta"nya seluruh pengurus lama oleh pengurus baru.

Sekretaris pengurus lama PSI DPD Mamasa, Tambrin menyampaikan menolak Surat Keputusan (SK) pengurus baru yang dinahkodai oleh legislator Henrika Sua Tasik.

"Sampai hari ini kami belum ada melihat langsung SK yang dikantongi Pengurus baru apakah asli dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) atau SK sementara yang dibuat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Barat," ucapnya, Jumat (19/5).

Ia menuturkan di internal kepengurusan lama, hingga saat ini belum menerima pemberitahuan dari pengurus pusat terkait pencabutan SK defenitif pengurus lama.

Dirinya menyakini bahwa DPP tidak akan mungkin langsung mengambil kesimpulan sepihak tanpa pertimbangan matang, termasuk pelanggaran menurut  AD/ART partai yang dilanggar oleh pengurus lama.

"Kami yakini DPP tidak semuda itu mengambil keputusan  yang bisa merugikan kader, apalagi saat ini masih dalam proses tahapan pencalegkan," ungkapnya.

Protes juga dilontarkan oleh salah satu Dewan Pengurus Kecamatan (DPC), Wuxiono mengatakan seharusnya ada pemberitahuan sebelumnya kepada pengurus lama, mengingat jasa-jasa pengurus lama membesarkan PSI di Mamasa mulai dari nol.

Termasuk apakah pengurus yang diganti hanya di tingkat DPD atau juga termasuk DPC.

"Sampai hari kamu masih menyakini bahwa kepengurusan lama sebagai pengurus sah yang sudah diSKan DPP, termasuk pengurus di 17 kecamatan. Artinya ketika pengurus lama diganti, maka kami juga harus diganti sebab kami tidak mau menghianati perjuangan bersama,"  tuturnya.

Atas polemik internal tersebut, kekhawatiran juga diutarakan salah satu Bacaleg PSI, Kendel Daunlumayo yang merasa bingung, apakah akan berkoordinasi ke pengurus lama yang sebelumnya merekrut Bacaleg atau ke pengurus baru.

"Kami caleg-caleg di PSI tentu harus melihat rumah yang aman dan tidak ada polemik," utaranya. (klp)

Related

MAMASA 7767558755192916548

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item