Dukung Kopi Mamasa, Calon Anggota DPD Andi Ian Ali Baal Masdar Serahkan Bibit
Mamasa, FMS--Tak dapat dipungkiri, salah satu hasil perkebunan di wilayah Kabupaten Mamasa yang paling potensial adalah perkebunan kopi.
Melihat peluang tersebut, calon anggota DPD dapil Sulawesi Barat A. Ian Ali Baal Masdar menyerahkan bibit kopi kepada Koperasi Produsen Kopi Petani Kampoeng.
Selanjutnya, pihak koperasi akan membagikan bibit tersebut yang jumlahnya sekitar 20.000 pohon kepada 22 kelompok tani binaannya.
Ketua Koperasi, Yakub Tato' mengatakan penyerahan bibit tersebut sebagai bentuk dukungan kepada anggota kelompok tani binaan.
"Ini dukungan dari pak Ian kepada petani binaan kami," katanya, Minggu (21/5).
Ia menjelaskan selain menyerahkan bibit, pihaknya bersama A. Ian Ali Baal Masdar juga memberikan pembinaan dan bimbingan kepada para petani, sehingga usaha perkebunan kopi yang digeluti dapat maksimal.
Dirinya menyadari dengan besarnya pengembangan potensi perkebunan kopi di Mamasa menjadi peluang besar bagi para petani, terlebih dengan akan dipindahkannya ibukota negara ke Kalimantan.
"Ini peluang besar kedepan, apalagi Mamasa akan menjadi salah satu daerah untuk mendukung ibukota baru," jelasnya.
Ia menuturkan setelah penyerahan bibit kopi kepada kelompok binaan, kedepan pihak koperasi akan terus mendampingi para petani dalam mengelola perkebunan kopinya.
Bahkan untuk pemasaran hasil kopi dari petani, Koperasi Produsen Kopi Petani Kampoeng siap menampung hasilnya.
"Koperasi kami saat ini sudah merambah pasar ekspor, dan permintaanya besar. Sehingga para petani tidak usah khawatir soal pemasaran hasil kopi petani," tuturnya.
Yakub menuturkan jika dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan perkebunan kopi di Mamasa dapat dikembanka lebih jauh dengan konsep perkebunan kopi agrowisata.
"Kalau dikelola baik, bisa saja perkebunan kopi di Mamasa dapat dikelola sebagai objek wisata," tuturnya.
Sementara itu, A. Ian Ali Baal Masdar menyampaikan bibit yang diserahkan kepada para petani murni untuk mendukung pengembangan kopi di Mamasa.
Alasannya sederhana, untuk wilayah Sulawesi Barat, Mamasa merupakan daerah yang paling potensial menjadi produsen kopi.
"Sudah dari dulu Mamasa dikenal kopinya. Sehingga potensi itu patut didukung," ucapnya.
Ia menambahkan dengan jaringan dan kerjasama yang baik dengan pihak koperasi, dirinya akan terus berupaya memberikan dukungan pengembangan kopi di Mamasa.
"Kita punya banyak jaringan kopi, hanya mereka harus diyakinkan bahwa potensi kopi Mamasa kedepan dapat berkembangan dengan baik," tambahnya. (klp)