Si Pemantik Hadir Sebagai Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Kepala Bappeda Mamuju Tengah Litha Febriani (tengah). |
Program itu diramu menjadi sebuah inovasi Strategi penyiapan dan pemberdayaan Tenaga kerja produktif dan inklusif (Si Pemantik).
Kepala Bappeda Mateng, Litha Febriani, SE, M.Si. menjelaskan, berawal dari berbagai isu kemiskinan secara global baik bangsa, daerah hingga ke desa.
Sebab itu, dibutuhkan analisis Isu strategis untuk perumusan prioritas sasaran, permasalahan berdasarkan bidang urusan dalam pencapaian target serta tujuan yang telah disepakati.
Strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari strategi, untuk menjawab isu permasalahan yang ada.
Litha Febriani menambahkan, program pembangunan yang menggambarkan perpaduan program prioritas terhadap sasaran pembangunan melalui strategi yang dipilih.
"Dipilihnya strategi di bidang penanggulangan kemiskinan adalah untuk menjawab permasalahan dan isu strategis global, yaitu memberikan kontribusi terhadap kinerja dan pencapaian tujuan utama," jelasnya
Tujuh belas tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan menindaklanjuti Instruksi Presiden tentang Penghapusan Kemiskinan Ektrem di Indonesia di Tahun 2024.
Pencapaian visi dan misi Kabupaten Mamuju Tengah menargetkan angka kemiskinan daerah, dibawah 7 persen pada akhir RPJMD.
Dijelaskan pula, Salah satu strategi yang dilakukan agar masyarakat miskin dapat terlepas dari kemiskinannya dan menjadi mandiri, adalah penyiapan, pemberdayaan, peningkatan pendapatan melalui wadah dan media yang menghubungkan mereka dengan program pemerintah, serta dunia usaha di mulai dari desa.
Selain itu, juga melakukan perbaikan data dan informasi kesejahteraan sosial, beradaptasi dengan era digitalisasi melalui aplikasi yang dapat diakses.
"Mempercepat pelayanan di bidang penanggulangan kemiskinan daerah, melalui Si Pemantik untuk Penanggulangan Kemiskinan sekaligus menjadi branding," tambah Litha
Media juga dianggap berperan penting dalam membangun brand-image dari perubahan sosial yang sedang dibangun di masyarakat, sehingga akses informasi mudah didapat.
Dengan adanya kemudahan akses informasi, akan mengundang dan menambah kolaborator baru, secara bersama untuk menciptakan perubahan sosial yang berdampak pada masyarakat.
Penerapan konsep kerjasama pentahelix sebagai dasar kolaborasi yang dapat dimaksimalkan untuk membangun perubahan sosial di masyarakat.
Tentunya, untuk mewujudkan visi besar, dianggap perlu melibatkan banyak pihak untuk saling berbagi Peran.
Berawal dari diri sendiri, sebagai birokrasi atau mungkin peran lain, semua bisa terwujud.
"Apapun peran kita, tujuannya tetap satu, yaitu hadir sebagai solusi
untuk bersama-sama membangun perubahan sosial yang berkelanjutan sesuai dengan masyarakat butuhkan," tegasnya.
Atas terlaksananya si Pemantik, Litha Febriani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung pelaksanaan inovasi yang bakal di launching, Senin 24 Oktober 2022. (jml)