Dugaan Korupsi, Penyidik Kejari Mamasa Geledah PDAM, Sita Empat Box Dokumen
Mamasa, FMS - Atas dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan anggaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Mamasa tahun anggaran 2021, Tim Jaksa Penyidik pada Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamasa lakukan penggeledahan di Kantor PDAM Mamasa, Selasa (11/10).
Penggeledahan tersebut berdasarkan Surat Perintah Penggeledahan Kepala Kejaksaan Negeri Mamasa nomor: PRINT-315/P.6.13/Fd.2/09/2022 tanggal 29 September 2022 dan Penetapan Pengadilan Negeri Polewali No 153/Pen.Pid/IX/2022/PN.Pol tanggal 04 Oktober 2022 atas perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengelolaan Anggaran PDAM Kabupaten Mamasa tahun anggaran 2021.
Berdasarkan pers rilis yang disampaikan pihak Kejari Mamasa, diperoleh informasi bahwa penggeledahan dilakukan di dua lokasi, yakni di Kantor PDAM Mamasa dan di gudang PDAM Mamasa yang berada di Desa Osango.
Kepala Kejari Mamasa, Musa mengatakan pelaksanaan penggeledahan yang dilakukan pada tahap penyidikan tersebut, berguna untuk mengumpulkan dan menambah bukti-bukti demi terangnya perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan anggaran PDAM Kabupaten Mamasa tahun anggaran 2021.
"Selanjutnya Tim Jaksa Penyidik pada Kejari Mamasa akan melakukan ekspose dengan tim ahli guna menghitung kerugian keuangan negara yang timbul pada pengelolaan anggaran PDAM Kabupaten Mamasa tahun anggaran 2021," katanya dalam pers rilis yang dibagikan kepada awak media.
Kepala Bagian Umum PDAM Mamasa, Daniel Bongga Kayyang tidak menampik adanya penggeledahan tersebut. Ia menyampaikan dalam penggeledahan itu, pihak Kejari Mamasa menyita sejumlah dokumen.
"Ada beberapa dokumen yang disita oleh Kejaksaan yang berhubungan dengan pengelolaan dana tersebut," ucapnya.
Meski demikian, dirinya tidak mengetahui pasti ada berapa item pekerjaan yang diperiksa.
Atas penggeledahan tersebut, Tim Jaksa Penyidik mengumpulkan bukti-bukti sebanyak 4 (empat) box yang terdiri dari puluhan dokumen. Pengeledahan tersebut juga disaksikan oleh masyarakat setempat. (klp)
