Arogan, Kades Sendana Marah-Marah Saat Dikonfirmasi
Gambar: Net
Mamasa, FMS--Pelanggaran terhadap Undang-undang nomor 40 tahun1999 kembali terjadi di Mamasa. Kali ini, wartawan media online timurterkini.com menjadi korban arogansi seorang oknum kepala desa (Kades).
Pelakunya adalah Kepala Desa Sendana, M. Natsir. Ia diduga secara verbal menghalangi wartawan timurterkini.com, Asdar saat berupaya mengkonfirmasi berita yang akan dibuatnya.
Asdar menuturkan peristiwa terjadi di rumah M. Natsir pada hari Kamis, 8 September sekitar pukul 12.40 Wita. "Saat itu saya mau konfirmasi perihal sengketa pemberhentian perangkat Desa Sendana yang sedang bergulir di Peradilan Tata Usaha Negara," katanya.
Ia menguraikan upaya konfirmasi yang dilakukan sesuai dengan kode etik jurnalistik. Dirinya mengaku berbicara santun dan sopan.
Namun, merasa tak terima Kades Sendana tiba-tiba marah dengan nada tinggi.
Rupanya, Kades tersebut menolak untuk diwawancarai. Sebenarnya itu hal biasa dan juga adalah hak narasumber, namun tidak seharusnya dilakukan dengan arogan.
"Saya jalankan tugas seprofesional mungkin. Dia menolak untuk ditulis komentarnya dan saya juga suda bilang tidak akan muat pak desa. Tapi entah kenapa sesaat dia semakin marah," urainya.
Ia lanjut menguraikan sebelum pamit pulang, dirinya mengulurkan tangan untuk bersalaman, namun tangannya ditepis. "Saya mau salaman, tapi ditepis dengan menggeser tangan saya," lanjutnya.
Ia menambahkan saat berjalan keluar rumahpun, sang Kades masih berbicara dengan nada keras. "Tapi saya tidak membalas, saya tetap santun," tambahnya.
Mendengar wartawannya diperlakukan demikian, Pimpinan Redaksi timurterkini.com, Sarman Sahuding mengecam dugaan perlakuan kasar Kades tersebut.
"Seorang pemimpin pada level apa pun tidak semestinya memusuhi insan pers, apalagi sampai melakukan intimidasi. Kru pers itu adalah mata dan telinga rakyat, justru semestinya harus dilindungi saat melakukan tugas jurnalistik," kecamnya.
Hingga berita ini dirilis, upaya konfirmasi dengan menghubungi nomor telepon selular Kades Sendana belum mendapatkan jawaban. (klp)