Dibantah Kepsek, Siswa SDN 010 Saluang Benarkan Penjelasan Bupati Mamasa
Source: Akun Facebook Achmad Faisal Dinejad
Mamasa, FMS--Penjelasan Bupati Mamasa kepada Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik saat berkunjung ke SDN 010 Saluang pada Sabtu, (16/7) dibantah kepala sekolah.
Saat itu, Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi menjelaskan kepada Pj. Gubernur Sulbar bahwa di SDN 010 Saluang, siswa yang tercatat secara administrasi sebanyak 46 orang. Namun yang aktif bersekolah hanya 11 orang siswa.
"Yang aktif hanya 11 orang siswa," jelasnya.
Ia lanjut menjelaskan kurangnya siswa dikarenakan sejumlah siswa memilih pindah ke sekolah lain atau pindah mengikuti orang tuanya yang bertugas ditempat lain.
Mengenai ketidakhadiran guru PNS di sekolah, Ia mengatakan hanya terjadi jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan.
Selebihnya, proses belajar mengajar tetap berjalan karena ketidakhadiran guru tersebut, ditutupi oleh adanya guru honorer yang menggantikannya mengajar.
Kedepan, kedisiplinan harus diterapkan oleh guru-guru, tidak ada lagi alasan daerah terpencil. "Pokoknya harus hadir, karena ada hak anak yang harus dipenuhi," katanya.
Bupati Mamasa juga membenarkan bahwa ketiga anak yang viral dalam gambar yang beredar di media sosial adalah siswa SDN 010 Saluang.
Kepala Sekolah SDN 010 Saluang, Amran yang dikonfirmasi membantah penjelasan Bupati Mamasa kepada Pj. Gubernur Sulbar tersebut
Ia mengatakan siswa di sekolahnya memang hanya 46 orang, namun semua aktif.
Selain itu, proses belajar mengajar di sekolahnya juga berjalan baik-baik saja. Setiap hari sekolah, semua guru-guru aktif.
"Kecuali, kondisi hujan guru-guru tentu tidak hadir karena kondisi akses jalan," katanya.
Ia menjelaskan saat pandemi Covid 19, memang siswa tidak lagi belajar tatap secara aktif. "Kan waktu Covid 19 terhambur mereka jadi tidak aktif, tetapi sekarang semua siswa aktif," jelasnya.
Dikonfirmasi soal ketiga anak yang memegang poster dalam gambar, Amran mengaku dua diantaranya bukan siswa SDN 010 Saluang.
"Saya tidak tau siapa itu, yang jelas bukan siswa saya," akunya.
Ia juga mengungkapkan pada saat gambar ketiga anak tersebut diambil pada saat libur sekolah dalam rangka Lebaran Idul Adha.
Mengenai kehadiran guru seperti yang dijelaskan kepala sekolah, siswa SDN 010 Saluang memberikan keterangan yang berbeda.
Fadlan, salah satu anak yang ada dalam gambar mengatakan Ia dan rekan-rekannya terkadang tidak mendapat hak belajar, lantaran ketidakhadiran guru-guru.
Terkadang, siswa hanya mendapatkan materi belajar dari guru honorer yang tinggal menetap di Saluang, itupun tidak rutin.
"Iya jarang datang guruku' di sekolah," katanya
Sebelumnya, viral di media sosial tiga orang siswa yang diperkirakan siswa SDN 010 Saluang yang berfoto sambil memegang kertas karton bertuliskan aduan ke Presiden RI, Joko Widodo lantaran guru di sekolahnya jarang masuk mengajar.
Belakangan diketahui, ketiga anak tersebut bernama Fadlan, Ismul, dan Oliv. Foto ketiganya kemudian diunggah Achmad Faisal Dinejad di akun Facebook miliknya pada tanggal 12 Juli 2022 yang lalu.
"Pak Presiden Jokowi kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah. #Mamasa," bunyi tulisan pada karton yang dipegang salah satu siswa.
"Kami membutuhkan pendidikan yang layak. #Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah #Mamasa #Presiden," bunyi tulisan yang dipegang siswa lainnya.
"Pak Presiden Jokowi kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," bunyi tulisan yang dipegang anak perempuan. (klp)