Banjir Bandang Terjang Desa Pangandaran
Mamasa , FMS--Derasnya hujan yang mengguyur wilayah Desa Pangandaran, Kecamatan Tabulahan sejak siang tengah hari tadi mengakibatkan terjadinya banjir bandang.
Banjir bandang terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis (16/6). Akibat banjir tersebut, puluhan hektar sawah warga kini dipenuhi berbagai material luapan banjir seperti tanah lumpur, batang kayu, dan lainnya.
Selain itu, sejumlah ternak warga dan alat penyulingan nilam yang ada disekitar lokasi kejadian, turut hanyut terbawa arus banjir bandang.
Salah seorang warga, Hapri yang dihubungi via.WhatsApp mengatakan sawah yang terkena dampak banjir bandang sudah ditanami padi. "Puluhan hektar sawah yang terendam sudah ditanami padi," ungkapnya.
Ia menyampaikan jika dibandingkan dengan banjir bandang yang menerjang beberapa bulan lalu, kali ini jauh lebih besar dan memberi dampak kerusakan yang lebih parah.
"Ini banjir paling besar yang pernah terjadi di Pangandaran. Hampir semua persawahan tergenang," ucapnya.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Mamasa dan Provinsi Sulawesi Barat dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
Warga lain yang coba dikonfirmasi, Untung menuturkan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Pangandaran dimulai sekira pukul 12.00 Wita.
Derasnya hujan selama kurang lebih dua jam, diduga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
Meski tak ada korban jiwa, Ia mengatakan sawah yang diterjang kini dipenuhi material luapan banjir.
Sekitar dua jam hujan tak henti, tiba-tiba banjir datang dan menerjang persawahan warga yang letaknya tak jauh dari pemukiman.
“Selain sawah yang hampir 60 persen terdampak, juga sejumlah ternak seperti babi serta lumbung padi ikut terbawa banjir,” katanya.
Hingga berita ini dirilis, pihak terkait seperti pemerintan setempat dan Badan Penanggulang Bencana Daerah Kabupaten Mamasa belum dapat dikonfirmasi. (klp)