Muspimwil Muhammadiyah Sulbar, Wahyun : Pacu Diri Menyelesaikan Program Kerja
MAMUJU, FMS -- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat Dr. Wahyun Mawardi, M.Ag berharap bisa memacu diri untuk menyelesaikan Program Kerja disisa periode kepemimpinannya.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) Muhammadiyah Sulawesi Barat ke III yang digelar Kamis 17 Maret 2022.
"Harapan kita semua adala bagaiman bisa menyelesaikan program kerja disisa periode ini. Tentu kita memacu diri untuk bekerja dengan maksimal" Jelas Wahyun Mawardi.
Muspimwil merupakan agenda untuk mengevelauasi program kerja dari Pimpinan dan unsur pembantu pimpinan yang terdiri dari Majelis dan Lembaga yang ada dibawa naungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar.
Ada Tiga agenda utama Muspimwil kata Wahyun, pertama Laporan Kegiatan Pimpinan beserta Majelis dan Lembaga,
Kedua yakni masalah yang mendesak yang perlu kita lakukan yang perlu kita laksanaan, dan yang ketiga adalah usulan atau prasaran dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se Sulbar " Jelas Wahyun yang juga Direktur Muhammadiyah Boarding School Mamuju ini.
Pada Kesempatan ini pula Wahyun menyampaikan realisasi dua agenda besar dalam bidang pendidikan yakni terbentuknya Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar (ITBM Polman) dan perubahan bentuk STIE Muhammadiyah Mamuju Menjadi Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju).
Selain itu Wahyun menyampaikan keinganan Keinginan untuk membentuk perguruan tinggi 'Aisiyah di Bumi Mala'biq ini.
Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiy Prof. Dadang Kahmad dalam kesempatan memberikan sambutan secara Virtual mengatakan Muhammadiyah mesti bisa melakukan inovasi dalam melaksanakan dakwahnya perubahan di era disrupsi.
"Tantangan dakwah Muhammadiyah di abad kedua ini berbeda dengan sebelumnya. Kita diperhadapkan dengan dunia Teknologi Digital dimana masyarakat khsusunya generasi milenial lebih menyukai pengajian ataupun agenda keagamaan secara virtual ketimbang secara langsung atau offline" Jelas Prof Dadang.
Kita mesti mampu merumuskan strategi dakwah untuk masuk dikalangan melinial ini. Jika tidak punya strategi maka yakin dakwah kita tidak akan diminati masyarakat secara luas. Bukan hanya karena kontennya tetapi juga keran model atau strategi yang digunakan yang sudah tidak familiar dikalangan mereka, sehingga kita akan tertinggal.
"Oleh karenanya mari kita berinovasi dalam berorganisasi yang mana kita ketahui bahwa di Muhammadiyah, berorganisasi adalah Ibadah" Kunci Guru Besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Kegiatan ini diikuti oleh Majelis dan Lembaga tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar, Organisasi Otonom Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se-Sulawesi Barat. (*)