Pajak Tinggi Ditengah Kesulitan Ekonomi Disorot Legislator


Mamasa, FMS--Tingginya nilai pajak yang ditarik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa melalui dinas terkait terhadap pelaku usaha lokal menuai kritikan dari politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Legislator DPRD Mamasa, Suhadi Kandoa saat dikonfirmasi, Kamis (24/2) mengatakan nilai pajak yang ditarik sangat berat dan membebani masyarakat ditengah ketidakstabilan ekonomi.

"Saya sayangkan kinerja dari bagian pendapatan. Memang setiap sidang melalui pandangan fraksi, kami dari Fraksi PKB selalu mengingatkan agar dinas pendapatan ini dipisahkan dengan keuangan," katanya.

Upaya tersebut dimaksudkan agar dapat bekerja lebih maksimal untuk meningkatkan dan menggali potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di Mamasa. 

Tidak semata-mata PAD ditingkatkan dengan cara menaikkan pajak. Terlebih disaat ini keadaan belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid 19.

"Seharusnya yang dilakukan adalah memaksimalkan setoran dari wajib pajak yang aktif serta melihat peluang yang mana belum ditarik yang  bisa dijadikan sumber PAD dan tidak membebani masyarak kelas menengah kebawah," ungkapnya.

Ia mencontohkan keberadaan mobil truck yang lalu lalang masuk Mamasa membawa batu kerikil yang ikut mempengaruhi sumber kehidupan masyarat kecil di sepanjang jalan poros Salubue.

"Selain itu banyaknya pemotor yang masuk setiap hari dari Polewali Mandar dan Mamuju membawa ikan dan sayur-sayuran juga ikut mempengaruhi penghasilan pelaku usaha mikro yang berdomisili di Mamasa," ucapnya.

Ia menuturkan jika dikelola lebih serius, masih banyak sumber lain yang bisa dikelola secara maksimal.

"Saya berharap kedepan bagian yang menangani pendapatan daerah bisa bekerja lebih profesional dan jeli dalam menangkap potensi-potensi PAD yang ada di Mamasa," tuturnya. (klp)

Related

MAMASA 1166856382285837252

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item