Soal Kecurangan CPNS Di Tilok Mamasa, BKPP Akan Dimintai Klarifikasi
Gambar: Pemeriksaan Identitas Peserta Sebelum Memasuki Ruang Ujian Di Tilok Mamasa
MAMASA, FMS--Indikasi kecurangan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) tahun 2021 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu tengah jadi pembicaraan hangat diberbagai kalangan.
Pasalnya, seleksi dengan menggunakan tes computer assisted test (CAT) yang dinilai bebas dari upaya kecurangan, nyatanya masih dapat dibobol oleh para pelaku curang dengan menggunakan aplikasi khusus.
Salah satu titik lokasi (tilok) tes yang terindikasi ada kecurangan adalah di tilok mandiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa. Ada 19 peserta ujian yang terindikasi curang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda mengatakan tidak tahu menahu adanya kejadian seperti itu.
"Mengenai informasi yang berseliweran, saya sendiri selaku wakil bupati tidak tahun menahu tentang itu," katanya, Selasa (2/11).
Ia menuturkan jika hal itu benar adanya, maka dapat menjadi momentum bagi Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan pihak terkait lainnya untuk menghentikan proses-proses seperti itu dan memberikan tindakan tegas kepada para oknum pelaku.
"Saya kira karena indikasi kecurangan ini ditemukan oleh BKN, sehingga pihak BKN yang harus meminta agar ini dituntaskan karena mencoreng nama baik," tuturnya.
Mengenai apakah indikasi kecurangan ini akan dilaporkan ke pihak yang berwajib atau tidak, Ia menyampaikan akan berkoordinasi dengan bupati.
"Saya kira ini domainnya panitia seleksi dan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Mamasa. Saya akan berkoordinasi denga bupati untuk meminta klarifikasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," ucapnya.
Berdasarkan laporan kecurangan SKD CPNS yang diterima Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo dan dibagikan kepada wartawan, Rabu (27/10). Dalam laporan tersebut terdapat setidaknya ada 9 tilok yang diketahui terjadi dugaan kecurangan. Salah satunya yang terjadi di tilok Pemkab Mamasa. (Kedi)