Seperti Bangunan Tua, Wakil Bupati Harap Kantor Disdukcapil Mamasa Tidak Berakhir Jadi Gudang
MAMASA, FMS--Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Mamasa bisa dibilang sebagai salah satu kantor dinas yang paling sibuk.
Ratusan masyarakat setiap hari mengunjungi kantor tersebut untuk mengurus berbagai macam surat-surat dan administrasi kependudukan.
Namun yang memprihatinkan, bangunan yang sudah tua masih dijadikan sebagai kantor. Sejumlah bagian kantor nampak sudah mengalami kerusakan dan menunjukkan betapa tuanya bangunan tersebut.
Dulunya, bangunan kantor tersebut sempat digunakan sebagai Kantor Bupati Mamasa di awal-awal terbentuknya daerah otonom Kabupaten Mamasa.
Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda, yang dikonfirmasi pada saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Disdukcapil, Rabu (3/11) mengatakan bahwa renovasi bangunan kantor tersebut sebenarnya sudah direncanakan.
Namun karena pandemi Covid 19 sehingga anggaran yang sebelumnya akan diperuntukan untuk perbaikan Kantor Disdukcapil harus direfokusing.
“Khusus untuk bangunan kantor ini, ini juga adalah masukkan Ombudsman. Sesungguhnya tahun lalu sudah kita rencanakan untuk tingkatkan gegung ini, tapi karena covid sehingga direfokusing," katanya.
Ia menjelaskan Disdukcapil merupakan tempat pelayanan publik yang paling sering dikunjungi masyarakat.
Sehingga pemerintah akan berupaya memikirkan upaya untuk setidaknya merenovasi bangunan kantor tersebut.
"Ini bangunan tua, sebelumnya ini adalah kantor camat, kemudian pernah jadi kantor bupati, lalu sekarang jadi kantor Disdukcapil. Kita tidak berharap bangunan ini berakhir menjadi gudang," jelasnya.
Ia juga menyampaikan dalam kunjungannya ke Disdukcapil selain bersilaturahmi, juga untuk mendengarkan apa yang selama ini dialami dalam rangka memaksimalkan pelayanan publik.
"Tadi kami menerima banyak masukan. Dan itu akan menjadi tanggungjawab pimpinan, setidaknya bagaimana meningkatkan pemenuhan kebutuhan pelayanan disini," ucapnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Disdukcapil Mamasa, Abdul Rahman mengatakan meskipun kondisi bangunan kantor kurang mendukung, namun semangat kerja tetap dijunjung tinggi dalam rangka memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat.
"Masyarakat yang tiba di Disdukcapil ini kami upayakan selalu ada solusi dan responsif atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam rangka pelayanan administrasi kependudukan," katanya.
Ia juga menuturkan Kantor Disdukcapil Mamasa memiliki 23 produk layanan ke masyarakat. Produk layanan tersebut terdiri dari 3 layanan kartu, 6 berupa akte, dan 14 layanan surat keterangan.
"Kami berupaya agar masyarakat yang datang pulang dengan ketawa, itu sasaran kinerja kami sesuai arahan pimpinan agar berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," tuturnya.
Untuk diketahui, bangunan Kantor Disdukcapil Mamasa sudah ada sebelum Kabupaten Mamasa terbentuk tahun 2002 silam.
Saat itu, wilayah Kabupaten Mamasa masih bergabung dengan Kabupaten Polewali Mandar yang dulunya bernama Kabupaten Polewali Mamasa.
Kini kondisi bangunan Kantor Disdukcapil Mamasa seperti bangunan tua tak terawat. Plafonnya sudah banyak yang rusak. Selain itu lantainya juga sudah banyak yang rusak dan retak-retak. (Kedi)