Dua Wartawan Dapat Kekerasan, Aliansi Kuli Tinta dan Mahasiswa Mamasa Unjukrasa


MAMASA, FMS--Buntut dari kekerasan yang dialami wartawan Tribun-Sulbar.com, Semuel Mesakaraeng dan wartawan Mandar News, Yoris, puluhan jurnalis dari berbagai perusahaan media di Mamasa bersama mahasiswa lakukan aksi unjukrasa, Rabu (10/11) yang tergabung dalam Aliansi Kuli Tinta dan Mahasiswa Mamasa.

Selain di Mamasa, aksi serupa juga dilakukan awak media yang ada Kabupaten Mamuju.

Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk solidaritas atas kejadian yang menimpa dua orang wartwan tersebut saat melakukan tugas jurnalistik peliputan seleksi tambahan bagi calon kepala desa yang dilaksanakan di Aula Bappeda Mamasa, Kamis, 4 September yang lalu.

Sebelum menuju ke Kantor Bupati Mamasa, massa melakukan orasi di Simpang Lima Kota Mamasa. Orasi tersebut dimaksudkan agar masyarakat luas bisa memahami kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan oleh para kuli tinta.

Di depan kantor bupati pengunjukrasa kembali menyampaikan orasi dan kampanye untuk menolak segala bentuk kekerasan dan penghalang-halangan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugas.

Massa kemudian diterima oleh Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda, Staf Ahli, Abama'dika, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (PMD) Mamasa, Yahyadin Karim.

Kepada perwakilan Pemerintah Daerah Mamasa, tuntutan kemudian disampaikan. Berikut tuntutan Aliansi Kuli Tinda dan Mahasiswa Mamasa:

1. Menuntut Permintaan Maaf secara terbuka ke publik melalui media atas sikap arogansi 2 oknum ASN Mamasa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa (DPM-Pemdes) Kabupaten Mamasa yakni saudara, Harun dan Rudi

2. Menuntut Pembina ASN Kabupaten Mamasa untuk mengevaluasi kinerja dan kelayakan jabatan kedua Oknum tersebut karena dianggap lalai menjalankan tugas, yakni melanggar UU Pers No.40 Tahun 1999 tentang Pers, melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik nomor 14 Tahun 2008, dan melanggar Kode Etik ASN sebagai pelayan publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014.

3. Memberikan waktu 2 X 24 jam, jika tuntutan tidak dipenuhi maka kasus tersebut akan diteruskan pada ranah hukum.

4.Mengingatkan oknum-oknum pejabat yang mencoba memfasilitasi persoalan jurnalis dengan menyederhanakan masalah-masalah yang berkaitan jurnalis agar tidak menjadi kebiasaan.

Memanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda mengatakan aksi yang dilakukan merupakan cambuk bagi pemerintah agar lebih baik kedepan.

Hal tersebut dikarenakan dalam tuntutan masih mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan sesuai kebiasaan dan budaya Mamasa, dibanding langsung meneruskan permasalahan yang dihadapi ke ranah hukum.

"Saya kira tuntutan poin pertama ini tidak begitu sulit dipenuhi oleh pak Harun dan pak Rudi. Saya minta pak Kadi PMD supaya difasilitasi agar yang bersangkutan menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf di ruang publik," katanya.

Terkait tuntutan di poin kedua, Ia meminta waktu agar dapat berkoordinasi dengan pembina kepegawaian untuk mengambil sikap.

"Tentunya untuk poin kedua, harus dipahami ada mekanisme seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tentang disiplin ASN. Sehingga butuh waktu untuk itu," pintanya.

Selaku pimpinan daerah, Ia menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpa kedua wartawan.

"Ini person, tetapi bagaimanapun, keduanya adalah bawahan saya. Jadi selaku Pemerintah Kabupaten Mamasa, saya meminta maaf atas kejadian ini," ucapnya tulus.

Kepala Dinas PMD Mamasa, Yahyadin Karim juga menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian tersebut.

"Meskipun penjelasan keduanya (Harun dan Rudi, red) mereka tidak ada niat untuk sengaja melakukan hal tersebut, namun selaku pimpinan keduanya saya minta maaf," ucapnya.

Sebagai atasan kedua ASN tersebut, setelah mengetahui adanya kejadian saat itu dirinya langsung memanggil Harun dan Rudi.

Kepada mereka, Ia melakukan pembinaan dengan menjelaskan bahwa media itu adalah mitra resmi dalam membantu mempublikasikan program-program pemerintah.

"Sekali lagi saya menyesalkan adanya kejadian tersebut, dan kita berharap agar kejadian serupa tidak terjadi dikemudian hari," jelasnya. (Kedi)

Related

MAMASA 1817024318491959927

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item