Pos Damkar Tak Berfungsi, Massa Geruduk Kantor Bupati Mamasa


MAMASA, FMS --Kebakaran yang kerap terjadi di wilayah Kecamatan Sumarorong mendorong sekelompok pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Sumarorong untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Mamasa, Kamis (21/10).

Aksi dilatarbelakangi setiap terjadi kebakaran, tak satupun unit kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) yang beroperasi.

Padahal, di Kecamatan Sumarorong terdapat bangunan Pos Pemadam Kebakaran yang dilengkapi personil dan mobil Damkar.

Bupati Mamasa, didampingi Sekretaris Daerah Mamasa, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), serta beberapa pejabat eselon II dan III kemudian menemui massa aksi.

Koordinator aksi, Natali dihadapan bupati dan jajarannya membacakan tututan aksi mereka. Ia mengatakan sejak Pos Damkar dibangun kurang lebih 5 tahun lalu, tidak sekalipun kendaraan Damkar terlibat pemadaman api pada musibah kebakaran yang terjadi di wilayah Kecamatan Sumarorong.

"Damkar Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa telah lalai dalam melakukan tugas dan fungsinya," katanya.

Sehingga massa aksi menuntut agar Pos Damkar yang ada di Sumarorong segera difungsikan. "Menuntut Pemda Kabupaten Mamasa segera dan harus merealisasikan fungsi Damkar di Kecamatan Sumarorong," tuntutnya.

Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi merespon tuntutan massa mengatakan akan memerintahkan instansi terkait agar segera membenahi Pos Damkar yang ada dalam dua hari kedepan.

"Saya minta Pak Kasatpol PP, mulai malam ini silahkan bergerak, sampai dua hari kedepan Pos Damkar harus segera dibenahi," katanya.

Ia mengapresiasi tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa dan menganggapnya sebagai peringatan keras bagi pihaknya.

Sebenarnya ada tiga unit mobil Damkar milik Pemda, namun satu unit rusak. Kemudian dalam masa penanganan pandemi Covid 19, mobil Damkar yang ada di Sumarorong ditarik ke Mamasa untuk digunakan Satgas Covid 19 melakukan penyemprotan.

Ia menjanjikan dalam dua hari, segala sarana dan prasarana di Pos Damkar akan dibenahi, termasuk menyediakan mobil Damkar.

"Saya jamin dalam dua hari sudah selesai. Kalau tidak, saya sendiri yang menyetir mobilnya kesana," janjinya.

Ia menambahkan pihaknya turut prihatin dan memohon maaf atas kejadian kebakaran yang terjadi di Kecamatan Sumarorong, dan berharap somoga kejadian serupa tidak terulang lagi. 

Dalam aksi tersebut sempat terjadi saling dorong antara massa dan aparat yang mengamankan aksi. Saling dorong tersebut dipicu oleh aksi pembakaran ban yang dilakukan oleh pengunjuk rasa. 

Pengamanan yang melihat aksi tersebut lalu bertindak untuk memadamkan api yang terus membesar. Namun upaya tersebut dihalangi oleh pengunjuk rasa. Akibatnya terjadilah aksi saling dorong diantara kedua kubu.

Beruntung, aksi saling dorong tidak berlangsung lama lantaran kedua pihak dapat segera menahan diri masing-masing. (kedi)

Related

MAMASA 2749725471064953382

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item