Pasca Banjir, 21 KK Desa Pangandaran Belum Dapat Bantuan Akibat Jalan Sulit Ditembus


MAMASA, FMS--Banjir yang melanda dua desa yakni Desa Pangandaran, Kecamatan Tabulahan dan Desa Burana, Kecamatan Aralle beberapa waktu lalu masih meninggalkan trauma bagi masyarakat setempat.

Bukan cuma banjir, namun tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik. Akibatnya, akses bagi masyarakat diluar kedua desa tersebut yang akan mengantarkan bantuan jadi terhambat.

Seperti di Desa Pangandaran, sebanyak 21 kepala keluarga (KK) belum mendapatkan bantuan pasca dilanda banjir karena akses jalan ke desa tersebut masih sulit dilalui kendaraan.

Kapolsek Tabulahan, Ipda Ilyas saat diminta keterangannya, Rabu (8/9) membenarkan hal tersebut.

"Iya, ada sekitar 21 KK belum disentuh sama sekali karena terkendala jalan rusak sehingga sulit ditembus kendaraaan," katanya.

Ia menuturkan setidaknya ada puluhan titik longsor yang saat ini hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki.

Saat ini sudah ada dua alat berat yang dikerahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sementara bekerja, namun untuk sementara  berhenti untuk sementara karena mengalami kerusakan.

"Yang paling parah terdampak adalah dusun pertama, diperbatasan Desa Burana dan Desa Pangandaran. Saat ini pihak PUPR sedang memperbaiki alat berat yang rusak tersebut," tuturnya.

Akibat banjir yang melanda kedua desa tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan. Selain itu banyak ternak warga yang hanyut, serta lahan pertanian masyarakat yang mengalami kerusakan. (Kedi)

Related

MAMASA 226820253424909596

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item