Kondisi Sakit Pria Paruh Baya Tinggal Seorang di Los Pasar
MAMUJU,FMS-Seorang pria paru baya bernama Abba (48) yang kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, selain menderita sakit gula yang dideritanya selama ini, ia juga tinggal seorang diri didalam lapak pasar oleh-oleh Mamuju, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Hal itu membuat sejumlah pihak prihatin dengan kondisi yang dialami Abba. Salah satunya dari Jamaah Masjid Al Anwar Komplek Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat.
Kasubag Bina Mental Spritual Biro Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulbar, sekaligus pengurus inti Masjid Baitul Anwar di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, Makdum Ibrahim mengatakan, ia sudah 8 bulan tinggal seorang diri didalam pasar kondisi memprihatinkan beralaskan seadanya dan tanpa penerangan lampu saat malam hari.
"Sebelum sakit ia salah seorang penjual ikan yang sukses di Mamuju, Info yang kami terima, beliau punya mobil 2 unit, motor 3 unit dan rumah 3 unit. Tapi badai menerpa kehidupan beliau, ketika beliau menderita penyakit gula, yang dideritanya sudah 7 tahun lebih, istrinya yang harus menemaninya justru bersuami lagi dengan laki-laki lain. Dan meninggalkanya," kata Makdum, Minggu (1/8/2021).
Bukan hanya itu, lanjut Makdum semua miliknya seperti mobil, motor dan rumah dijual semua oleh istrinya untuk dinikmati bersama suami barunya.
"Hal ini yang membuat kami untuk menginisiasi pengumpulkan donasi, untuk meringankan beban beliau. Alhamdulillah dalam waktu kurang dari 4 jam dana sudah terkumpul, dari Bapak Sekprov Sulbar Muhammad Idris DP, Ketua Baznas Provinsi Sulbar dan Jemaah Masjid Baitul Anwar," ucapnya.
Ditambahkan Makdum uang hasil donasi tersebut lalu dibelikan berupa makanan dan alas tempat tidur, karpet dan kebutuhan lainnya. Buka hanya itu, juga membelikan tripleks dan balok kayu lalu dibuatkan tempat yang layak untuk ditempati Abba.
"Dengan adanya donasi ini, kami bisa membuatkan tempat yang layak buat Abba, yang awalnya tinggal di emperan. Sudah bisa tinggal di kamar, dari awalnya kios di sulap menjadi kamar yang layak dengan fasilitas lengkap," terangnya.
"Kami juga sudah membawanya untuk berobat ke rumah sakit," tambahnya.
Ia berharap kedepan masjid bukan hanya tempat ibadah spritual, namun juga tempat untuk ibadah sosial untuk membantu sesama manusia yang kondisinya memprihatinkan layaknya seperti yang dialami Abba.
"Kedepan-nya, kami berharap, masjid jangan hanya berfungsi untuk aspek ibadah ritual, tapi masjid juga harus berfungsi Sosial," harapnya.
Dari keterangan warga, pria paru baya tersebut berasal dari Polewali Mandar (Polman), ia merantau ke Mamuju dan memiliki anak dan kerabat yang tinggal di Mamuju.
"Dia punya anak dan keluarga di sini (Mamuju). Tapi dia tidak mau tinggal sama, malu memberatkan mereka, meski kondisi dalam keadaan sakit. Justru lebih memilih tinggal di pasar ," kata Husaini.(Awal).