Tatap Muka Akan Dilakukan, 100 Persen SD Dan SMP Siap Dengan Sejumlah Persyaratan


MAMASA, FMS--Rencananya pada tahun ajaran 2021 ini, seluruh sekolah tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Mamasa akan kembali melakukan tatap mula langsung dalam proses belajar mengajar.

Kebijakan itu diambil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Mamasa setelah menerima masukan dari orang tua siswa yang merasa kewalahan mengajar dan mendampingi anaknya selama proses belajar mengajar dilakukan di rumah.

Kepala Diknasbud Mamasa, Muhammad Syukur yang dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Rabu (16/6) mengatakan jika perkembangan wabah Covid 19 di Mamasa tetap stabil dimana saat ini Kabupaten Mamasa sudah zona hijau, maka tatap muka proses belajar mengajar pasti akan dilakukan saat memasuki tahun ajaran baru.

"100 persen sekolah siap. Kalau tidak ada lonjakan Covid 19 di Mamasa, Insya Allah ketika tahun ajaran baru dibuka maka akan dilakukan pembelajaran tatap muka langsung," katanya.

Ia menjelaskan dalam proses pembelajaran nantinya harus memenuhi sejumlah syarat, utamanya tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Karena itu kami menghimbau kepada guru, semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah agar memastikan bahwa sekolah kita telah siap betul dengan segala perlengkapan protokol kesehatan," jelasnya.

Protokol kesehatan yang dimaksudkan agar terpenuhi saat proses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan seperti mencuci tangan pada air mengalir, menggunakan sabun, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Ia menegaskan dalam proses belajar mengajar nanti jika ditemukan ada siswa atau guru yang memiliki tanda-tanda terpapar Covid 19, maka proses belajar mengajar akan dihentikan sementara sampai keadaan kembali membaik.

Untuk pengaturan jarak dalam kelas, Ia menuturkan akan dilakukan proses belajar mengajar secara sif.  "Jadi nanti siswa dalam satu kelas akan dibagi dua sesuai keadaan. Misalkan ada yang masuk pagi dan siang atau boleh juga sebagian masuk hari ini, sebagian lagi keesokan harinya," tuturnya.

Selain itu, juga akan dilakukan pengurangan jam pada setiap mata pelajaran. Jika biasanya satu jam pelajaran selama 45 menit, akan dikurangi menjadi 15-20 menit.

"Intinya saat di sekolah guru menjelaskan materi pelajaram yang dianggap perlu mendapatkan penjelasan lebih, lalu selanjutnya siswa akan mengerjakan tugas secara mandiri di rumah," ucapnya.

Ia menambahkan harapannya agar para orang tua peserta didik mendorong anak-anaknya belajar lebih giat dan juga memberi dukungan moril kepada para guru yang akan mengajar nantinya.

"Inikan tugas berat seorang guru yang coba diambil alih oleh orang tua dalam setahun lebih ini selama Covid 19. Nah, banyak orang tua yang mengeluh, kewalahan mengajar anaknya. Jika tatap muka kembali digelar, kami mohon dukungan dari orang tua kepada guru sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal," tambahnya. (Kedi)

Related

MAMASA 1759113984970700334

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item