Majene Didorong Jadi Penghasil Garam di Sulbar
MAJENE, FMS - Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Rapat Koordinasi Identifikasi Potensi Lahan untuk mendukung program pengembangan garam (18/03).
Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Majene ini menindaklanjuti arahan Kepala BRSDM untuk bersama sama Pemprov Sulbar mengembangkan garam dalam mewujudkan swasembada garam nasional.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, A. Indra Jaya Asaad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Majene, Ichwanti, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, Frayanti Sanra Lestari dan Penyuluh Perikanan Majene.
Rapat Koordinasi dibuka Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ichwanti, dalam sambutan menyampaikan bahwa saat ini Majene belum ada pelaku utama garam sementara potensi untuk pengembangan garam cukup besar, apalagi ada beberapa daerah yang kadar garamnya tinggi sehingga muncul garam secara alami namun memang belum dikelola dengan baik.
"Mudah mudahan dengan adanya dukungan KKP potensi garam di Majene bisa dikembangkan dan berharap nantinya bisa adopsi teknologi dari KKP sehingga dapat menghasilkan garam yang berkualitas," tuturnya.
Sementara Perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Barat, Frayanti Sanra Lestari, menyampaikan bahwa Majene akan didorong untuk pengembangan garam di Sulawesi Barat karena potensinya cukup besar dan juga kebutuhan garam di Majene juga besar terutama untuk bahan pengolahan ikan asin yang selama ini disuplai dari Sulawesi Selatan.
"Mudah mudahan dengan adanya pengembangan garam di Majene tidak perlu lagi mendatangkan garam dari luar dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir Majene," harap Frayanti.
Terakhir kepala BRPBAPPP dalam sambutannya menyampaikan bahwa BRPBAPPP Maros akan membantu dari sisi pengembangan kelompok untuk memperkuat kelompok serta pendampingan kelompok dari penyuluh perikanan dan nantinya akan didukung juga dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung untuk memberikan pelatihan kepada kelompok petani garam yang akan dibentuk oleh penyuluh perikanan.
Rapat koordinasi berlangsung selama satu hari yang dilanjutkan kunjungan lapangan ke lokasi rencana pengembangan tambak garam di Majene dan sekaligus diskusi dengan masyakat yang nantinya akan menggarap tambak garam.(*)