Doni Monardo: Pembangunan RS Covid-19 di Sulbar Akan Dipercepat


MAMUJU,FMS- Pembangunan rumah sakit positif covid-19 di Sulawesi Barat akan dipercepat hal itu dikatakan kepala BNPB Pusat Doni Monardo saat melakukan kunjungan kerja di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (31/3/2021).

"Untuk pembangunan rumah sakit covid-19 karena kita tidak tau kapan covid ini berakhir. Maka pembangunan akan tetap dilakukan karena pelayanan yang ada sekarang sangat terbatas, mereka dirawat berada ditenda tentunya kondisi ini jauh dari khualitas yang diharapkan," katanya.

Dia menambahkan nantinya pembangunan rumah sakit khusus covid-19 akan dibangun di rumah sakit regional Sulbar yang lama yang saat ini digunakan sebagai posko PMI Sulawesi Barat.

Pembangunannya akan dilakukan secepat mungkin, tim PUPR melakukan evaluasi karena bangunan yang dipilih saat ini adalah bangunan yang parmanen yang sudah ada yang saat ini ditempati sebagai posko PMI Sulbar. Nantinya PMI akan disiapkan bangunan baru yang ada disebelahnya. 

"Akan direnovasi sedikit sehingga bangunan milik PMI ini nanti akan menjadi rumah sakit darurat covid. Jadi tidak membangun dari nol, dananya itu bersumber dari dana siap pakai BNPB," ungkapnya.

"Jumlah anggarannya kita belum tau persis nanti dari pihak PUPR akan melakukan usulan. Seluruh perencanaan itu akan didampingi  oleh BPKP," sambungnya.

Dalam kunjungannya tersebut juga mematau langsung perkembangan Covid-19 di Sulbar kasus aktif dan angka kematian serta keterisian rumah sakit di Sulbar ini berada pada puncaknya pada akhir bulan Januari. Artinya setelah terjadi gempa terjadi peningkatan sangat aktif keterisian rumah sakit dan angka kematian sangat tinggi.

"Tetapi setelah dua bulan lebih penanganan yang dilakukan pemerintah provinsi dibantu TNI-Polri serta segenap komponen masyarakat terjadi penurunan yang luar biasa kasus aktifnya berada dibawa nasional, angka kesembuhannya juga berada dibawa angka kesembuhan nasional angka kematian juga sangat rendah padahal pada saat itu kita semua berduka karena baru saja terjadi gempa dan pengungsi mencapai seratus ribu orang," ungkapnya.

"Dengan jumlah pengungsi yang begitu banyak kita sempat khuatir  akan terjadi ledakan kasus. Tetapi seluruh komponen bekerjasama termasuk teman-teman media yang mengingatkan selama ditempat pengungsian untuk mematuhi protokol kesehatan dan aturan masker yang dibagikan digunakan dengan sunggu-sunggu. Alhamdulillah mengalami penurunan," katanya. 

"Pesan dari kami bahwa kita tidak boleh eforia, tidak boleh lengah, tidak boleh puas bahwa covid masih ada belum berakhir. Jadi kalau kita tidak  disiplin maka covid akan menyerang kita kembali," pesannya.(Adv/Awal)

Related

MAMUJU 1098255950838117025

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item