Relawan Bija Tolangi, Luwu Utara Salurkan Bantuan ke Penyintas Gempa di Sulbar
MAMUJU, FMS - Pascagempa bumi yang meluluh lantakkan Majene dan Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/2) dini hari, sejumlah relawan dari berbagai daerah ditanah air bahu-membahu membantu warga yang terdampak gempa. Mulai dari membantu melakukan evakuasi korban yang tertimbun puing-puing bangunan, pengobatan gratis, membuat dapur umum, penyaluran logistik, hingga membangun tenda darurat bagi penyintas gempa.
Salah satunya, Relawan Bija Tolangi dari Desa Tolangi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan juga turut andil membantu dengan cara turun ke jalan melakukan aksi penggalangan dana. Alhasil dana yang terkumpul sebesar Rp 5.350.000.
Selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada Posko Sahabat Madani-Sulbar Kini yang terletak di Jalan Abd Syakur Mamuju. Kemudian dibelanjakan kebutuhan pokok seperti beras, terpal, obat-obatan dan kebutuhan balita. Lalu disalurkan kepada korban gempa yang ada di Mamuju.
Koordinator Relawan Bija Tolangi, Aras berharap bantuan tersebut dapat membantu dan meringankan penderitaan warga yang terdampak gempa yang ada di Sulbar. Ia mengaku dana tersebut dari hasil penggalangan dari relawan Bija Tolangi yang turun kejalan selama beberapa hari.
“Kami keluarga Bija Tolangi sangat bersyukur bisa berbagi dengan keluarga yang terdampak gempa di Sulbar. Semoga bantuan kami dapat bermanfaat,” ujarnya, Minggu (7/2).
“Dan kami juga berterima kasih kepada saudara Awal yang telah memfasilitasi, sehingga bantuan tersebut dapat tersalurkan,” sambungnya.
Sementara ketua Sahabat Madani Sulbar yang juga selaku koordinator Posko Sahabat Madani- Sulbar Kini mengucapkan terima kasih kepada para relawan Bija Tolangi yang telah mempercayakan untuk menyalurkan bantuan tersebut. Sehingga bantuan tersebut dapat membantu warga yang terdampak gempa. Utamanya yang masih tinggal ditenda-tenda pengungsian karena kondisi rumahnya rusak parah parah bahkan roboh, akibat guncangan gempa berkekuatan 6,2 magnitudo beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah bantuan yang diamanahkan sudah kami salurkan kepada korban yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Akmal, warga Mamuju mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Pasalnya ia salah satu korban yang rumahnya roboh dan rata dengan tanah. Dalam kejadian itu anak pertamanya seorang perempuan berusia 12 tahun meninggal dunia, karena tertimbun reruntuhan bangunan saat masih terlelap tertidur saat terjadi gempa.
“Terima kasih atas bantuannya,” sambil mengusap air matanya. (Al).