Pastikan Logistik dan Relawan Aman, Polsek Tabulahan Mamasa Siapkan Pengawalan
MAMASA, FMS--Untuk memastikan pendistribusian tidak mengalami kendala utamanya gangguan keamanan dalam perjalanan menuju titik lokasi bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Kepolisian Sektor Tabulahan yang masih berada dalam wilayah hukum Polres Mamasa siap 24 jam melakukan pengawalan.
Dari pantauan awak media, seluruh kendaraan yang membawa relawan serta logistik bantuan dari arah Mamasa melalui jalan darat, saat tiba di Polsek Tabulahan, personil kepolisian telah disiapkan untuk mengawal.
"Kami kawal sampai di wilayah Kecamatan Kalukku', Mamuju, setelah sampai disana baru kami lepas," kata Kapolsek Tabulahan Ipda Illyas, Rabu (20/1)
Ia juga mengarahkan rombongan agar berkoordinasi kepada tiap-tiap posko yang telah dibentuk setelah memasuki area Mamuju.
"Kami hanya ingin memastikan keamanan para rombongan logistik sampai di wilayah Kabupaten Mamuju, sehingga dilakukan pengawalan oleh personil Polsek dan Polres Mamasa," katanya.
Salah satu rombongan yang mendapat pengawalan, yakni dari Komunitas Keluarga Bambangbuda mengaku sangat terbantu dengan adanya pengawalan yang dilakukan oleh kepolisian.
"Kami rombongan yang bawa bantuan merasa aman dan tidak lagi was-was," kata Apsyi Koordinator Komunitas.
Tindakan yang dilakukan oleh kepolisian ini selain memastikan rombongan dapat tiba dengan aman dan selamat di tujuan, juga mengantisipasi issu yang berkembanga bahwa terjadi penjarahan kepada rombongan yang membawa logistik beberapa waktu lalu.
Kejadian tersebut sempat membuat rombongan relawan dan logistik ragu untuk langsung masuk wilayah bencana karena khawatir akan keamanan dalam perjalanan.
Sejak gempa melanda Mamuju dan Majene, kebanyakan rombongan yang membawa logistik dan relawan yang akan masuk Mamuju dan Majene memilih mengambil rute darat lewat Mamasa.
Pasalnya, akses jalan menuju Mamuju dan Majene sempat terputus akibat banyaknya material longsor yang menutupi jalan pasca gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang dirasakan hampi diseluruh wilayah Sulawesi Barat. (kedi)