Jauh Dari Pusat Gempa, Masyarakat Mambi Sediakan Dapur Umum Bagi Pengungsi Yang Melintas
MAMASA, FMS--Jumat (15/1) dinihari, gempa dengan magnitido 6,2 SR mengguncang Sulawesi Barat. Dua Kabupaten terdampak paling parah yakni Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju dan Malunda', Kabupaten Majene.
Gempa berada di 2,98 LS,118.94 BT atau 6 km Timur Laut Kabupaten Majene dengan kedalaman 10 Kilometer meluluhlantakan dua Kabupaten tersebut. Sejumlah bangunan rata dengan tanah.
Meski berada puluhan kilometer jauhnya dari pusat gempa, masyarakat Kebupaten Mamasa disejumlah titik mendirikan posko dapur umum yang akan dibagikan kepada pelintas yang mengungsi pasca gempa.
Hal tersebut dilakukan lantaran akses melalui wilayah Kabupaten Mamasa lewat darat dari dan menuju Mamuju dari arah Makassar menjadi 1112 setelah teputusnya akses jalan di wilayah Majene pasca gempa akibat luapan material longsor yang cukup besar menutupi jalan.
Pantauan di lapangan, setidaknya terdapat tiga titik posko dapur umum yakni di Kecamatan Aralle, Kecamatan Mambi, dan Kecamatan Rantebulahan Timur.
Seperti yang terpantau di Kecamatan Mambi, masyarakat kecamatan Mambi menyediakan posko sebagai dapur umum dan memberhentikan pelintas yang mengungsumi untuk beristirahat.
Aris salah satu masyarakat kecamatan Mambi menyampaikan apa yang dilakukan merupakan murni inisiatif masyarakat Mambi.
"Ini murni bentuk keprihatinan masyarakat Kelurahan Mambi. Dan saat ini belum ada bantuan bahan makanan dari pemerintah," ucapnya.
Ia berharap juga agar masyarakat dan pemerintah saling bahu-membahu membantu para pengungsi dalam hal penyediaan bahan makanan.
Sementara Kapolsek Kecamatan Mambi Ipda Drones Ma'dika menuturkan jika saat ini pihaknya bersama TNI-Polri dan masyarakat berupaya memberikan bantuan bagi para pengungsi yang melintas.
"Apalagi, jalur jalan porors Mambi yakni Mamuju-Mamasa dan Mamasa-Polman sebagai jalur alternatif, mengingat jalan poros Mamuju-Majene belum dapat diakses," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya bersama TNI dan masyarakat bertugas memberikan pengarahan agar para pengunsi yang melintas dapat singgah untuk istirahat karena masyarakat sudah sediakan makanannya.
Salah seorang pengungsi yang melintas mengatakan sanga bersyukur dan terbantu dengan adanya dapur umum yang disediakan masyarakat.
Ia menuturkan sangat terharu pasalnya sejak gempa melanda di tempatnya, ini kali pertama dirinya kembali menikmati rasanya nasi.
"Sejak gempa kami mengungsi, dan ini pertama kalinya saya makan nasi," katanya penuh haru.
Selain dapur umum, masyarakat juga menyediakan pos kesehatan bagi masyarakat pengungsi yang melintas. (kedi)