BPBD Mateng: 13 Rumah Rusak Akibat Gempa
MATENG,FMS-Sebanyak 13 rumah rusak ringan akibat terdampak getaran gempa yang terjadi pada, Rabu (28/10) dihari di Kabupaten Mamuju Tenga, Sulawesi Barat.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Awaluddin mengatakan 13 rumah rusak ringan tersebut tersebar di dua desa, yakni empat rumah rusak ringan di Desa Barakkang, Kecamatan Budong-budong dan Sembilan rumah rusak ringan di Desa Kuo Kecamatan Pangale.
“Satu orang luka ringan di Desa Barakkang akibat tertimpa bangunan,” ujarnya.
Dikatakan kerusakan tersebut murni karena kesalahan kontruksi bangunan rumah. Karena pada bagian yang roboh tidak ada pengikat renbal diatasnya, hanya dicantolkan ditiang penyangga dan belum di plester, sehingga pada saat terjadi gempa bangunan tersebut roboh.
“Warga sudah mulai membersihkan puing-puing runtuhan rumahnya,” ujarnya.
Sebelumnya juga diberitakan seorang ibu hamil bernama Riska (26), warga Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan meninggal dunia saat gempa 5,4 magnitudo mengguncang daerah itu, Rabu dini hari (28/10) sekitar pukul 03.45 WITA.
Dari keterangan keluarga korban, Riska yang tengah hamil 8 bulan itu panik saat terjadi gempa. Ia sempat berlari ke arah belakang dapur yang saat itu dalam kondisi gelap. Namun nahas, ia terjatuh dalam kondisi tengkurap dan mengalami pendarahan hebat hingga nyawanya tidak tertolong.
"Meninggal karena panik saat gempa. Dia berlari ke arah pintu belakang dapur, di saat berlari dia jatuh karena lampu padam. Korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan mengalami pendarahan hebat," kata Kepala Desa Bunde, Bondang.
Disinggung terkait himbauan kepada warga pesisir yang ingin melaut dan para wisatawan yang ingin berwisata di pesisir pantai dihari libur? Awaluddin tetap mengimbau warga agar tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terbaru dan selalu mendengarkan seruan pemerintah. Apalagi BMKG sudah mengeluarkan pernyataan bahwa gempa tersebut tak sampai berpotensi tsunami.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Majene mencatat sedikitnya 29 aktivitas gempa bumi tektonik yang terjadi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dalam seharian, Rabu (28/10).
Dua gempa yang getarannya cukup terasa kuat yakni gempa dengan skala 5,3 magnitudo sekitar pukul 03.45 WITA dan gempa susulan berskala 5 magnitudo sekitar pukul 06.50 WITA.
Observer BMKG Majene, Robby Aprilanda Pradana, mengatakan rentetan gempa yang berpusat di Mamuju Tengah tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar Mamuju (Mamuju Thrust).
"Tercatat 29 kali gempa hingga sampai semalam," kata Robby saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (29/10).
Ia menjelaskan, rentetan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Robby mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta memantau perkembangan informasi terbaru dari pemerintah melalui BMKG.
"Kekuatan rentetan gempa lebih di bawah dari gempa pertama yang terjadi pada pukul 03.45 WITA yang kekuatannya 5,4 magnitudo. Energi gempanya sudah menurun dari gempa pertama," pungkasnya.(Awal).