Arsal Aras: Diduga Jantung, Hasil Swab Imran Dj Positif Corona Setelah Dimakamkan
Ketua DPRD Mateng H Arsal Aras. (foto: Int)
MATENG, FMS - Mendiang Imran Djamal, yang sebelumnya diduga meninggal akibat serangan jantung, belakangan diketahui positif tertular Virus Corona Covid-19 sesuai hasil tes swab yang diterima pihak keluarga setelah pemakaman.Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Mateng H Arsal Aras mewakili pihak keluarga, saat dikonfirmasi, Rabu (28/10).
Sebelumnya, mendiang Imran Djamal yang telah dikebumikan Selasa siang (27/10), tanpa adanya dugaan dari keluarga jika almarhum terpapar Covid-19. Belakangan, sekira pukul 18.00 Wita (Selasa petang), pihak keluarga baru menerima informasi jika almarhum telah dinyatakan Positif sesuai hasil tes swab.
"Kami keluarga juga kaget, namun tetap berupaya agar keluarga tidak panik adanya informasi hasil swab almarhum,” tutur Arsal.
Arsal menambahkan, selaku keluarga dirinya segera menyampaikan secara resmi ke pemerintah daerah melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 untuk melakukan tindakan pencegahan penyebaran covid-19.
Ia juga menitip pesan kepada seluruh keluarga, kerabat dan teman almarhum yang kontak dengan mendiang Imran sejak hari Ahad (18/10), agar segera melapor ke tim gugus covid-19 Mateng.
"Karena sejak tanggal itu (18 Oktober,red), almarhum mengalami gangguan kesehatan sampai meninggalnya kemarin," jelasnya.
Sebelumnya, Ahad (25/10) almarhum berangkat ke Mamuju dan keesokan harinya memeriksakan diri untuk tes swab di salah satu klinik yang ada di Mamuju karena dirinya merasa sesak nafas. Sore harinya sekira pukul 16.00 Wita, almarhum minta dibawa ke RS regional Mamuju.
"Pada saat di RS regional, banyak keluarga yang menjenguk karena tidak tahu kalau almarhum terinfeksi covid-19. Karena setau keluarga beliau menderita penyakit jantung," tambah Arsal Aras.
Sebab itu, Ia meminta kesediaan keluarga, teman-teman dan staf BNI Cabang Topoyo agar setidaknya karantina mandiri sambil memeriksakan kesehatan kepada tim gugus tugas covid-19 Mateng.
“Begitu juga saat almarhum dibawa ke rumah duka, banyak keluarga dan teman-teman yang datang. Jangan sampai, disitu ada penyebaran virus. Olehnya itu, kami berpesan agar yang sempat kontak langsung kepada almarhum sejak tanggal 18 Oktober sampai meninggal hingga saat pemakaman, untuk melalukan karantina mandiri kemudian melaporkan dirinya kepada tim gugus tugas covid-19 Mamuju Tengah,” pintanya.
Atas nama keluarga, Arsal juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, karena pihaknya tidak mengetahui jika almarhum positif Covid-19.
Saat ini, di kediaman almarhum, aktivitas tahlilan dihentikan dan di-imbau tidak mengundang keluarga, tetangga, teman masuk ke dalam rumah.
"Saya minta, orang yang ada di dalam rumah untuk tidak keluar, sambil menunggu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah atau tim gugus tugas covid-19," tutup Arsal. (jml)