Kontak Erat Klaster Rante Sepang Enggan Diswab, Terancam Sanksi Pidana
MAMASA, FMS -- Sebelas orang yang dinyatakan postif Covid 19 di Rante Sepang, Desa Balla, Kecamatan Balla merupakan kasus klaster pertama di Kabupaten Mamasa.
Mereka yang dinyatakan positif tersebut merupakan kontak erat dengan salah satu pasien berinisial SS (68) yang berdasarkan hasil pemeriksaan swab dinyatakan positif Covid 19.
Berdasarkan tracking atau penelusuran kontak, terdapat seratusan lebih warga lainnya yang dinyatakan merupakan kontak erat ke-11 orang yang dinyatakan positif Covid 19.
Namun mirisnya, hanya puluhan dari kontak erat tersebut yang bersedia diswab, selebihnya enggan untuk di ambil sampelnya.
Hal tersebut diutarakan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Mamasa, Into Harahap saat dikonfirmasi, Senin (28/9).
Ia menyampaikan saat akan melakukan pengambilan sampel guna pemeriksaan swab terhadap kontak erat pasien, petugas mengalami kendala lantaran warga yang dinyatakan sebagai kontak erat tidak bersedia dilakukan swab.
“Selebihnya itu tidak mau diswab, bahkan membuat surat pernyataan" ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis yang disampaikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 Kabupaten Mamasa terkait klaster Covid 19 tersebut, menyatakan akan memberikan sanksi bagi masyarakat yang tidak mau diswab dan yang menghalangi kegiatan penanganan Covid 19.
"Mohon kesadaran keluarga di Rante Sepang, ini bukan mainan, kalau ada orang yang tidak mau atau menghalang-halangi petugas melakukan swab atau rapid test itu akan dikenakan pidana 1 tahun atau denda Rp. 1 juta," ucap Ramlan Badawi, Bupati Mamasa sekaligus sebagai Ketua Satgas.
Ia menjelaskan seluruh pasien klaster yang dinyatakan positif berdasarkan swab, kini tengah menjalani isolasi mandiri dan keadaanya dalam kondisi baik.
"Kalau ada yang nanti kondisinya memburuk, maka kita siap untuk melakukan penanganan," jelasnya.
Ia juga menuturkan telah meminta piha terkait seperti pihak puskesma terdekat, dinas kesehatan, pihak RSUD Kondosapata, serta TNI dan Polri untuk terus memantau seluruh pasien positif Covid 19 tersebut. (klp)