Motif Pembunuhan Wartawan di Mateng Diduga Masalah Pribadi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/08/motif-pembunuhan-wartawan-di-mateng.html
MAMUJU, FMS - Polisi memastikan pembunuhan wartawan online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu tak ada kaitannya dengan profesinya sebagai jurnalis. Melaikan motif pembunuhan karena persoalan pribadi yang pelakunya diduga lebih dari satu orang.
“Semua masih di dalami mas, baik terkait tugasnya sebagai wartawan maupun kehidupan pribadi sehari-harinya, dari hasil keterangan beberapa saksi dan beberapa petunjuk belum ada kaitan dengan tugasnya sebagai wartawan. Saat ini penyidik sedang mendalami kehidupan pribadinya dan belum diketahui terkait apa, semua masih di dalami,” kata Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan melalu pesan Whatsaap, Selasa (25/8).
Ditambahkan bahwa hasil investigasi kepolisian sudah mengerucut kepelaku saat ini masih mengumpulkan alat bukti termaksud pemilik sepatu yang ditinggal sebelah disekitar korban.
“Kita doakan aja dalam waktu dekat dapat terungkap,”ujarnya.
Tabita, kakak korban merasa terpukul atas kehilangan adiknya. Di mata keluarga, Demas Laira (28) dikenal sebagai sosok yang penyabar dan pendiam. Bahkan semasa hidup mendiang adiknya itu tak perna bertengkar dengannya maupun sama keluarga.
"Dia pendiam, biasa kalau dimarahi kakaknya ketawa saja. Selama hidup saya tidak pernah bertengkar, saya juga tidak pernah marahi dia (korban), dia juga tidak pernah marahi saya dan tidak pernah baku cekcok," kata Tabita.
Tabita mengungkap adiknya sebelum meninggal sempat ada masalah dengan temannya terkait persoalan asmara.
"Memang ada masalahnya, ceritanya, masalahnya di Tommo, perkiraan karena itu belum diselesaikan, tiba-tiba ini terjadi. Temannya itu cemburu, istrinya datang di Salupangkang, dia kira istrinya ada hubungan dengan korban. Sekarang itu, temannya ini tidak satu rumah lagi dengan istrinya," ungkap Tabita.
Demas Laira (28) wartawan media online kabar daerah dan sulawesion tewas bersimba darah dengan luka tusuk 17 tusukan disekujur tubuhnya menggunakan benda tajam. Ia ditemukan tewas dipinggir jalan tepatnya di Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah pada, Kamis 20 Agustus . Saat itu korban dalam perjalanan pulang dari Pasangkayu ke Mamuju Tengah seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
Awalnya polisi mengira bersangkutan adalah korban kecelakaan. Namun setelah diidentifikasi, ternyata kasus pembunuhan karena didapati bekas luka tusuk benda tajam disekujur tubuhnya.(Al).
“Semua masih di dalami mas, baik terkait tugasnya sebagai wartawan maupun kehidupan pribadi sehari-harinya, dari hasil keterangan beberapa saksi dan beberapa petunjuk belum ada kaitan dengan tugasnya sebagai wartawan. Saat ini penyidik sedang mendalami kehidupan pribadinya dan belum diketahui terkait apa, semua masih di dalami,” kata Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan melalu pesan Whatsaap, Selasa (25/8).
Ditambahkan bahwa hasil investigasi kepolisian sudah mengerucut kepelaku saat ini masih mengumpulkan alat bukti termaksud pemilik sepatu yang ditinggal sebelah disekitar korban.
“Kita doakan aja dalam waktu dekat dapat terungkap,”ujarnya.
Tabita, kakak korban merasa terpukul atas kehilangan adiknya. Di mata keluarga, Demas Laira (28) dikenal sebagai sosok yang penyabar dan pendiam. Bahkan semasa hidup mendiang adiknya itu tak perna bertengkar dengannya maupun sama keluarga.
"Dia pendiam, biasa kalau dimarahi kakaknya ketawa saja. Selama hidup saya tidak pernah bertengkar, saya juga tidak pernah marahi dia (korban), dia juga tidak pernah marahi saya dan tidak pernah baku cekcok," kata Tabita.
Tabita mengungkap adiknya sebelum meninggal sempat ada masalah dengan temannya terkait persoalan asmara.
"Memang ada masalahnya, ceritanya, masalahnya di Tommo, perkiraan karena itu belum diselesaikan, tiba-tiba ini terjadi. Temannya itu cemburu, istrinya datang di Salupangkang, dia kira istrinya ada hubungan dengan korban. Sekarang itu, temannya ini tidak satu rumah lagi dengan istrinya," ungkap Tabita.
Demas Laira (28) wartawan media online kabar daerah dan sulawesion tewas bersimba darah dengan luka tusuk 17 tusukan disekujur tubuhnya menggunakan benda tajam. Ia ditemukan tewas dipinggir jalan tepatnya di Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah pada, Kamis 20 Agustus . Saat itu korban dalam perjalanan pulang dari Pasangkayu ke Mamuju Tengah seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
Awalnya polisi mengira bersangkutan adalah korban kecelakaan. Namun setelah diidentifikasi, ternyata kasus pembunuhan karena didapati bekas luka tusuk benda tajam disekujur tubuhnya.(Al).