Warga Mulai Bersihkan Tanah yang Menimbun Rumahnya
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/07/warga-mulai-bersihkan-tanah-yang.html
LUWU UTARA, FMS - Memasuki hari ke 13 pasca banjir bandang, warga lingkungan Lombo Kelurahan Bone Tua, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan mulai membersihkan rumah mereka dari timbunan tanah.
Dengan menggunakan alat seadanya seperti skup, cangkul dan pompa air mereka mengeluarkan air dan tanah yang ada dalam rumah mereka.
Sudirman korban banjir mengatakan bahwa tanah yang menimbun rumahnya sekitar 2 meter lebih. Sehingga ia terpaksa
harus mengungsi dirumah sanak keluarganya. Ia mengaku saat kejadian beruntung dapat menyelamatkan diri bersama keluarganya.
Ia mengatakan masih trauma untuk kembali tinggal dirumahnya jika bantaran sungai Masamba tak ditanggul.
"Kalau dirasa aman kami kembali kesini. tetapi kalau tidak, terpaksa mencari tempat lain karena masih trauma," ujarnya. Sabtu (25/7).
Ia juga berharap pemerintah daerah dapat menurunkan alat berat untuk mengeruk tanah yang telah menutupi rumah mereka.
"Kami berharap pemerintah segera menurunkan alat berat untuk mengerut tanah yang menutupi rumah kami," harapnya.
Hal senada juga dikatakan Amrullah, bahwa sejak kejadian hingga hari ini tak ada satu pun warga yang berani untuk kembali kerumahnya. Pasalnya selain rumah mereka rusak dan tertimbun tanah juga aliran sungai Masamba dipenuhi tanah yang sewaktu-waktu dapat kembali meluap.
"Untuk saat ini kami hanya membersihkan rumah dan belum berani untuk kembali tinggal ," ujarnya.(Al).
Dengan menggunakan alat seadanya seperti skup, cangkul dan pompa air mereka mengeluarkan air dan tanah yang ada dalam rumah mereka.
Sudirman korban banjir mengatakan bahwa tanah yang menimbun rumahnya sekitar 2 meter lebih. Sehingga ia terpaksa
harus mengungsi dirumah sanak keluarganya. Ia mengaku saat kejadian beruntung dapat menyelamatkan diri bersama keluarganya.
Ia mengatakan masih trauma untuk kembali tinggal dirumahnya jika bantaran sungai Masamba tak ditanggul.
"Kalau dirasa aman kami kembali kesini. tetapi kalau tidak, terpaksa mencari tempat lain karena masih trauma," ujarnya. Sabtu (25/7).
Ia juga berharap pemerintah daerah dapat menurunkan alat berat untuk mengeruk tanah yang telah menutupi rumah mereka.
"Kami berharap pemerintah segera menurunkan alat berat untuk mengerut tanah yang menutupi rumah kami," harapnya.
Hal senada juga dikatakan Amrullah, bahwa sejak kejadian hingga hari ini tak ada satu pun warga yang berani untuk kembali kerumahnya. Pasalnya selain rumah mereka rusak dan tertimbun tanah juga aliran sungai Masamba dipenuhi tanah yang sewaktu-waktu dapat kembali meluap.
"Untuk saat ini kami hanya membersihkan rumah dan belum berani untuk kembali tinggal ," ujarnya.(Al).