Mayat Kakek 66 Tahun Ditemukan Di Kolam Sawah Milik Warga
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/07/mayat-kakek-66-tahun-ditemukan-di-kolam.html
MAMASA, FMS - Seorang warga Dusun Salulotong, Desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian ditemukan tak bernyawa di tengah sawah, Kamis (23/7).
Rombe Langi (66) ditemukan pertama kali oleh pemilik sawah, Yuliana dan beberapa warga dalam posisi seperti orang yang berbaring di tengah kolam sawah.
Saat itu, Ia hendak menjaga burung pipit di sawahnya yang padinya sudah menguning. Waktu itu diperkirakan sekitar pukul 08.00 Wita.
Awalnya Ia mendapati air kolam di sawahnya keruh, karena takut, dirinya memilih kembali ke pemukiman rumahnya untuk memanggil orang lain.
"Karna takut, saya kembali ke kampung untuk panggil orang-orang," katanya menjelaskan.
Saat kembali ke sawahnya bersama warga lainnya, mereka terkejut saat mendapati seorang kakek yang sudah tak bernyawa di dalam kolam sawah.
Temuan tersebut kemudian segera dilaporkan warga ke Polres Mamasa.
Mendapatkan informasi adanya kejadian penemuan mayat, anggota Satreskrim Polres Mamasa langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi terhadap mayat tersebut.
Anggota Satreskrim Polres Mamasa Brigpol Emos Paris mengungkapkan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Korban ini mengalami gangguan mental dan kejiwaan, ada kemungkinan saat melintas penyakitnya kambuh sehingga meninggal di tengah sawah," ungkapnya di TKP.
Dari penilaiannya terhadap mayat tersebut, Ia menyimpulkan kematian si kakek murni akibat kecelakaan.
"Terhadap kejadian ini, pihak keluarga menerima bahwa korban meninggal murni karena kecelakaan, bukan karena ada tindak kekerasan. Dan kita akan buatkan surat keterangannya," simpulnya.
Dari keterangan salah satu kerabat kakek tersebut, Salo R diperoleh informasi bahwa sebelum ditemukan meninggal, Kakek Rombe dikabarkan baru saja melakukan perjalanan kaki dari kota Mamasa ke Salulotong yang jaraknya sejauh kurang lebih 10 Km.
"Korban selama ini mengalami gangguan mental, sehingga ada kemungkinan saat melintas di sawah itu, penyakitnya kambuh dan akhirnya terjatuh dan meninggal," terangnya.
Ia juga menginformasikan bahwa kakek tersebut sebenarnya memiliki dua orang anak, satu orang di kota Mamasa dan yang lainnya kerja di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Setelah dilakukan identifikasi terhadap mayat korban, keluarga kemudian membawa Kakek Rombe ke rumahnya di Dusun Salulotong untuk disemayamkan. (klp)
Rombe Langi (66) ditemukan pertama kali oleh pemilik sawah, Yuliana dan beberapa warga dalam posisi seperti orang yang berbaring di tengah kolam sawah.
Saat itu, Ia hendak menjaga burung pipit di sawahnya yang padinya sudah menguning. Waktu itu diperkirakan sekitar pukul 08.00 Wita.
Awalnya Ia mendapati air kolam di sawahnya keruh, karena takut, dirinya memilih kembali ke pemukiman rumahnya untuk memanggil orang lain.
"Karna takut, saya kembali ke kampung untuk panggil orang-orang," katanya menjelaskan.
Saat kembali ke sawahnya bersama warga lainnya, mereka terkejut saat mendapati seorang kakek yang sudah tak bernyawa di dalam kolam sawah.
Temuan tersebut kemudian segera dilaporkan warga ke Polres Mamasa.
Mendapatkan informasi adanya kejadian penemuan mayat, anggota Satreskrim Polres Mamasa langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi terhadap mayat tersebut.
Anggota Satreskrim Polres Mamasa Brigpol Emos Paris mengungkapkan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Korban ini mengalami gangguan mental dan kejiwaan, ada kemungkinan saat melintas penyakitnya kambuh sehingga meninggal di tengah sawah," ungkapnya di TKP.
Dari penilaiannya terhadap mayat tersebut, Ia menyimpulkan kematian si kakek murni akibat kecelakaan.
"Terhadap kejadian ini, pihak keluarga menerima bahwa korban meninggal murni karena kecelakaan, bukan karena ada tindak kekerasan. Dan kita akan buatkan surat keterangannya," simpulnya.
Dari keterangan salah satu kerabat kakek tersebut, Salo R diperoleh informasi bahwa sebelum ditemukan meninggal, Kakek Rombe dikabarkan baru saja melakukan perjalanan kaki dari kota Mamasa ke Salulotong yang jaraknya sejauh kurang lebih 10 Km.
"Korban selama ini mengalami gangguan mental, sehingga ada kemungkinan saat melintas di sawah itu, penyakitnya kambuh dan akhirnya terjatuh dan meninggal," terangnya.
Ia juga menginformasikan bahwa kakek tersebut sebenarnya memiliki dua orang anak, satu orang di kota Mamasa dan yang lainnya kerja di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Setelah dilakukan identifikasi terhadap mayat korban, keluarga kemudian membawa Kakek Rombe ke rumahnya di Dusun Salulotong untuk disemayamkan. (klp)