Pelabuhan Penyeberangan Mamuju Kembali Dibuka

MAMUJU, FMS - Pelabuhan penyeberangan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat  yang menghubungkan dengan Balikpapan Kalimantan Timur,  akhirnya di buka kembali.  Setelah sempat  ditutup  tiga bulan lamanya,  akibat adanya virus corona. Kini
sudah dapat dibuka kembali , Kamis (25/6).

Kapal fery KM Laskar Pelangi  yang bertolak dari pelabuhan penyeberangan  Kariango Balikpapan, Kalimantan Timur sandar di pelabuhan Penyeberangan Mamuju sekitar pukul 12.30 Wita. 

Sejumlah petugas dari Pelabuhan Penyeberangan Mamuju BPTD wilayah XIX Sulselbar  bersama Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan  (ASDP) Mamuju, TNI-AL, Polri dan petugas Karantina Hewan melakukan pengawasan dan  pemeriksaan setiap penumpang yang baru turun dari atas kapal.

Setiap penumpang diwajibkan menggunakan masker, cuci tangan dan dilakukan penyemprotan disinfektan dan pengecekan bukti  surat keterangan rapid test  dari Balikpapan.

Fatmawati, penumpang mengatakan penumpang diatas kapal hanya ada sekitar 100 orang karena dibatasi.  Juga diwajibkan melampirkan bukti surat keterangan pemeriksaan rapid test di rumah sakit yang dibebankan membayar sekitar Rp 400 ribu per orang.

“Itupun hanya berlaku selama tiga hari. Belum lagi harus membayar uang pendaftaran di rumah sakit sebesar Rp 60 ribu,” kata Fatmawati.

 Fatmawati mengaku  meski mengeluhkan adanya aturan tersebut  yang mengharuskan melakukan pemeriksaan rapid test saat melakukan perjalanan. Belum lagi ia membeli tiket kapal sebesar Rp 200 ribu.  Dan juga masih mengeluarkan biaya sewa mobil untuk dapat sampai  dikampung halamannya  di Tarailu, Kecamatan Sampaga, Mamuju.

“Kalau dibilang mengelu,  yah mengelu Pak, tapi mau apa lagi karena keinginan untuk dapat kumpul lagi bersama keluarga,” kata  Fatmawati.

Fatmawati mengaku selama dalam perjalanan diatas kapal tak berdesak-desakan seperti biasanya. Karena penumpang dibatasi. Dan juga jarak antara satu penumpang dengan lainnya dibatasi.

Kepala Korsatpel Pelabuhan Penyeberangan Mamuju,  Eliawati mewajibkan  penumpang dan petugas agar selalu memperhatikan protokol kesehatan seperti,  memakai masker, cuci tangan dan tetap menjaga jarak.

Dikatakan Eliawati,  punumpang yang  baru tiba dari Kalimantan di pelabuhan penyeberangan Mamuju tak lagi dilakukan pemeriksaan rapid test. Alasannya, kata Eliawati  karena sebelum penumpang naik diatas kapal,  petugas di pelabuhan Kariango Balikpapan melakukan pemeriksaan  setiap penumpang dan tak mengizinkan jika  tanpa  memperlihatkan  bukti  pemeriksaan rapid test .

“Itulah  kenapa kita tidak melakukan pemeriksaan rapid test penumpang dari sana (Balikpapan).  Kecuali penumpang dari sini (Mamuju) yang akan berangkat  ke Balikpapan  kita  dilakukan pemeriksaan rapid test,” ujarnya.

Pihaknya juga telah menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis di pelabuhan jika nantinya terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

“Ketika nantinya ada penumpang  yang kita dapatkan  sakit disini sudah kita siapkan tim medis, mobil ambulans dan ruangan  medis yang  sudah kita stend by-kan  untuk persiapan  penanganan,” terangnya.

 Ditambahkan juga untuk jadwal keberangkatan kapal tak ada yang beruba seperti hari-hari biasanya.

“Tergantung juga dengan kondisi  cuacanya kalau lagi bagus otomatis kapal cepat berlabuh,” cetusnya.(Al).

Related

MAMUJU 4478187345926624433

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item