Hasil Rapid Test 18 Anggota TNI Di Mamasa Negatif
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/05/hasil-rapid-test-18-anggota-tni-di.html
MAMASA, FMS--Hasil rapid test terhadap 18 orang yang sebelumnya pernah melakukan kontak atau memiliki keterkaitan dengan laki-laki S (33) yang merupakan anggota TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1402 Polewali-Mamasa dinyatakan negatif.
Pemeriksaan rapid test terhadap 18 orang tersebut dilakukan setelah S dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid test pada tanggal 2 Mei 2020 yang lalu.
Pemeriksaan itu dilakukan pada Senin (4/5) sore di asrama Komando Rayon Militer (Koramil) Mamasa oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Mamasa.
Ketua TRC, Amos Pampabone mengatakan rapid test dilakukan setelah 18 orang tersebut dinyatakan ada alur hubungan dengan rekan kerjanya S. "Sudah lakukan rapid test kemarin dan hasilnya negatif," jelasnya.
Sementara itu, S dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) dan dilakukan rapid test dan hasilnya postif. S ada alur hubungan dengan istrinya yang juga dinyatakan PDP di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan.
Terhadap S juga telah dilakukan pengambilan sampel swab pertama pada sore kemarin (Senin, 4/5, red) dan rencananya akan diambil sampel kedua hari ini.
Ia menjelaskan dengan pertimbangan kehati-hatian, S yang dinyatakan OTG diberlakukan layaknya pasien dalam pengawasn (PDP).
"Meski diributkan status S antara PDP dan OTG, namun penanganannya tetap dilakukan selayaknya PDP," jelasnya.
Dengan perlakuan layaknya PDP, maka pengambilan sampel swab terhadap S dilakukan sebanyak dua kali berturut. Jika berdasarkan penyelidikan epidemiologi sebelumnya, S sempat menjalani perawatan karena suatu penyakit sebelum datang di Mamasa untuk menjalankan tugasnya.
"S sempat dirawat di salah satu rumah sakit dari tanggal 12 sampai 16 April 2020 dan kembali masuk rumah sakit dari 19 sampai 23 April 2020," ungkap Amos.
Dengan alasan itulah, Ia awalnya menyampaikan statusnya S sebagai PDP, walaupun pada akhirnya dinyatakan sebagai OTG.
Ia menambahkan kondisi S saat ini nampak sehat dan tidak ada keluhan. "Meski begitu, kami menyarankan agar S menjalani karantina mandiri," tambahnya.
Komandan Kodim 1402 Polewali-Mamasa yang coba dikonfirmasi melalu sambungan telepon selular dan pesan via whatsapp, namun hingga berita ini dirilis belum ada konfirmasi. (klp)
Pemeriksaan rapid test terhadap 18 orang tersebut dilakukan setelah S dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid test pada tanggal 2 Mei 2020 yang lalu.
Pemeriksaan itu dilakukan pada Senin (4/5) sore di asrama Komando Rayon Militer (Koramil) Mamasa oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Mamasa.
Ketua TRC, Amos Pampabone mengatakan rapid test dilakukan setelah 18 orang tersebut dinyatakan ada alur hubungan dengan rekan kerjanya S. "Sudah lakukan rapid test kemarin dan hasilnya negatif," jelasnya.
Sementara itu, S dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) dan dilakukan rapid test dan hasilnya postif. S ada alur hubungan dengan istrinya yang juga dinyatakan PDP di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan.
Terhadap S juga telah dilakukan pengambilan sampel swab pertama pada sore kemarin (Senin, 4/5, red) dan rencananya akan diambil sampel kedua hari ini.
Ia menjelaskan dengan pertimbangan kehati-hatian, S yang dinyatakan OTG diberlakukan layaknya pasien dalam pengawasn (PDP).
"Meski diributkan status S antara PDP dan OTG, namun penanganannya tetap dilakukan selayaknya PDP," jelasnya.
Dengan perlakuan layaknya PDP, maka pengambilan sampel swab terhadap S dilakukan sebanyak dua kali berturut. Jika berdasarkan penyelidikan epidemiologi sebelumnya, S sempat menjalani perawatan karena suatu penyakit sebelum datang di Mamasa untuk menjalankan tugasnya.
"S sempat dirawat di salah satu rumah sakit dari tanggal 12 sampai 16 April 2020 dan kembali masuk rumah sakit dari 19 sampai 23 April 2020," ungkap Amos.
Dengan alasan itulah, Ia awalnya menyampaikan statusnya S sebagai PDP, walaupun pada akhirnya dinyatakan sebagai OTG.
Ia menambahkan kondisi S saat ini nampak sehat dan tidak ada keluhan. "Meski begitu, kami menyarankan agar S menjalani karantina mandiri," tambahnya.
Komandan Kodim 1402 Polewali-Mamasa yang coba dikonfirmasi melalu sambungan telepon selular dan pesan via whatsapp, namun hingga berita ini dirilis belum ada konfirmasi. (klp)