Angka Kematian PDP Tinggi Dibandingkan Positif Covid-19 di Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/05/angka-kematian-pdp-tinggi-dibandingkan.html
MAMUJU, FMS - Tingginya angka kematian pasien dalam pengawasan (PDP) dibandingkan pasien positif terpapar Covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Provinsi Sulbar, Safaruddin Sanusi mengakui hal tersebut. Menurutnya tingginya angka kematian PDP di Sulbar karena belum memiliki alat tes swab Covid-19 dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Padahal jika kita memiliki alat swab lebih cepat mengetahui pasien negatif atau positif trus tiba-tiba meninggal. Itu yang menjadi kendala kita," ujarnya.
Belum lagi kata Safaruddin, virus corona lebih cepat penyebarannya karena sebagian besar masyarakat tidak mengindahkan intrusksi pemerintah physical Distencing dan berkumpul ditempat keramaian.
Safaruddin mengaku telah mengajukan surat ke badan pengawasan makanan dan obat (BPOM) Mamuju, Sulawesi Barat, untuk peminjaman alat tes swab Covid-19 yang di miliki oleh BPOM RI.
"Sudah kita ajukan surat ke BPOM untuk dipinjamkan alat swabnya . Mudah-mudahan dalam dekat ini sudah tiba," ujarnya.
Sementara kepala BPOM Mamuju, Sulawesi Barat, Netty membenarkan hal tersebut. Pengajuan peminjaman alat swab oleh Pemprov Sulbar sejak seminggu lalu sebanyak satu unit.
"Apakah nantinya diletakkan di laboratorium kesehatan Sulbar atau RS regional, ternyata diletakkan di kantor BPOM Mamuju saja," cetusnya.(Adv/AL).
Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Provinsi Sulbar, Safaruddin Sanusi mengakui hal tersebut. Menurutnya tingginya angka kematian PDP di Sulbar karena belum memiliki alat tes swab Covid-19 dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Padahal jika kita memiliki alat swab lebih cepat mengetahui pasien negatif atau positif trus tiba-tiba meninggal. Itu yang menjadi kendala kita," ujarnya.
Belum lagi kata Safaruddin, virus corona lebih cepat penyebarannya karena sebagian besar masyarakat tidak mengindahkan intrusksi pemerintah physical Distencing dan berkumpul ditempat keramaian.
Safaruddin mengaku telah mengajukan surat ke badan pengawasan makanan dan obat (BPOM) Mamuju, Sulawesi Barat, untuk peminjaman alat tes swab Covid-19 yang di miliki oleh BPOM RI.
"Sudah kita ajukan surat ke BPOM untuk dipinjamkan alat swabnya . Mudah-mudahan dalam dekat ini sudah tiba," ujarnya.
Sementara kepala BPOM Mamuju, Sulawesi Barat, Netty membenarkan hal tersebut. Pengajuan peminjaman alat swab oleh Pemprov Sulbar sejak seminggu lalu sebanyak satu unit.
"Apakah nantinya diletakkan di laboratorium kesehatan Sulbar atau RS regional, ternyata diletakkan di kantor BPOM Mamuju saja," cetusnya.(Adv/AL).