RSUD Regional Sulbar Masih Kekurangan Dokter Spesialis Paru
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/04/rsud-regional-sulbar-masih-kekurangan.html
MAMUJU, FMS - Pemerintah Sulawesi Barat terus berupaya menambah kebutuhan dokter spesialis Paru-paru di rumah sakit umum daerah (RSUD) regional Sulbar yang saat ini masih kekurangan.
"Sekarang ini kita masih kekurangan dokter Paru-paru dan sudah kita ajukan ke BNPB pusat," kata kadinkes Sulbar, Muh Alif, Minggu (26/4).
Disebutkan saat ini, hanya ada satu orang dokter spesialis Paru-paru yang bekerja di RS regional Sulbar.
"Hanya ada satu orang dokter spesialis Paru-paru di RS Regional Sulbar , yang satunya yang di pinjam dari RSUD Majene namun sudah ditarik kembali lagi," terangnya.
Sedangkan untuk ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di RS regional Sulbar telah menampung beberapa orang yang dalam masa penanganan.
Makanya itu, dirinya berharap setiap kabupaten agar menyediakan rumah sakit isolasi mandiri atau karantina seperti halnya yang dilakukan oleh Mamuju Tengah yang memiliki tempat penanganan pasien khusus Covid-19 untuk di karantina.
"Jadi jangan langsung main dorong ke RS regional tetapi mari kita melihat seperti yang telah dilakukan Mamuju Tengah dan Pasangkayu yang menyediakan tempat karantina,
dan itu harapan kita. Supaya rumah sakit regional tetap optimal dalam penanganan pasien Covid-19," harapnya.(Adv/Awal).
"Sekarang ini kita masih kekurangan dokter Paru-paru dan sudah kita ajukan ke BNPB pusat," kata kadinkes Sulbar, Muh Alif, Minggu (26/4).
Disebutkan saat ini, hanya ada satu orang dokter spesialis Paru-paru yang bekerja di RS regional Sulbar.
"Hanya ada satu orang dokter spesialis Paru-paru di RS Regional Sulbar , yang satunya yang di pinjam dari RSUD Majene namun sudah ditarik kembali lagi," terangnya.
Sedangkan untuk ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di RS regional Sulbar telah menampung beberapa orang yang dalam masa penanganan.
Makanya itu, dirinya berharap setiap kabupaten agar menyediakan rumah sakit isolasi mandiri atau karantina seperti halnya yang dilakukan oleh Mamuju Tengah yang memiliki tempat penanganan pasien khusus Covid-19 untuk di karantina.
"Jadi jangan langsung main dorong ke RS regional tetapi mari kita melihat seperti yang telah dilakukan Mamuju Tengah dan Pasangkayu yang menyediakan tempat karantina,
dan itu harapan kita. Supaya rumah sakit regional tetap optimal dalam penanganan pasien Covid-19," harapnya.(Adv/Awal).