Pasien Lakalantas asal Mamuju di Kebumikan Tim Gugus Covid-19
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/04/pasien-lakalantas-asal-mamuju-di.html
MAMUJU, FMS - Haisyah (43) pasien rujukan rumah sakit umum daerah (RSUD) regional Sulbar ke rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan untuk mendapatkan penanganan medis karena pasien tersebut tak sadarkan diri, justru malah penanganannya saat di Makassar diisolasi seperti halnya pasien sespect virus covid-19.
Sebelumnya almarhum mengalami kecelakan lalulintas (lakalantas) Jumat lalu (3/4), di Desa Bonde-bonde, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene yang hendak pergi melayat. Ia terjatuh dari motor yang berboncengan bersama suaminya karena roknya masuk dalam rante motor, akibatnya tak sadarkan diri , yang berangkat dari Mamuju.
Nurdin, keluarga korban mengatakan kemudian dibawah ke Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene untuk penanganan medis dan telah membuatkan surat keterangan kecelakaan dari kepolisian atas saran dokter yang menangani di puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD regional Sulbar pada hari itu juga.
Dikatakan Nurdin, sebelum meninggal ia dirawat selama empat hari di RSUD Regional Sulbar, karena tak kunjung sadarkan diri, sehingga pihak dokter menyarankan agar dirujuk ke RS Wahidin, Makassar untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, saat tiba di RS Wahidin kata Nurdin justru dimasukkan di ruang isolasi khusus penanganannya seperti pasien sespect virus covid-19. Bahkan keluarga yang menemani ke Makassar tak diperbolehkan masuk kedalam ruangan. Dan pihak RS Dr Wahidin Makassar memasukkan dalam daftar pasien dalam pengawasan ( PDP) Covid-19, dan meninggal, Kamis malam (9/4) pukul 22.00 Wita setelah usai menjalani operasi.
"Patalnya lagi pihak rumah sakit tidak memperbolehkan keluarga untuk membawahnya kembali untuk dikebumikan di kampung halaman di Dusun Galung, Desa Kalukku Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat justru pihak rumah sakit mengubumikan almarhum di lingkungan Garaganti Kelurahan Romang Polong Samata Kabupaten Gowa, Sulsel dengan pengawalan tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan," katanya. Jumat (10/4).
Terpisah direktur RSUD Regional Sulbar, Indahwati Nursyamsi saat di konfirmasi membenarkan bahwa pasien rujukan ke RS Wahidin tersebut adalah pasien kecelekaan.
"Terus saya tidak tau kok tiba-tiba dirujuk ke Makassar menjadi pasien covid, saya tidak paham itu kenapa sampai bisa," kata direktur Indawati Nursyamsi.
Sementara, pemerintah setempat di Desa Kalukku Barat, Kabupaten Mamuju, Sulbar telah menyediakan tempat untuk mengisolasi suami dan anaknya yang menemani saat dirawat di rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sulsel.(Awa).
Sebelumnya almarhum mengalami kecelakan lalulintas (lakalantas) Jumat lalu (3/4), di Desa Bonde-bonde, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene yang hendak pergi melayat. Ia terjatuh dari motor yang berboncengan bersama suaminya karena roknya masuk dalam rante motor, akibatnya tak sadarkan diri , yang berangkat dari Mamuju.
Nurdin, keluarga korban mengatakan kemudian dibawah ke Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene untuk penanganan medis dan telah membuatkan surat keterangan kecelakaan dari kepolisian atas saran dokter yang menangani di puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD regional Sulbar pada hari itu juga.
Dikatakan Nurdin, sebelum meninggal ia dirawat selama empat hari di RSUD Regional Sulbar, karena tak kunjung sadarkan diri, sehingga pihak dokter menyarankan agar dirujuk ke RS Wahidin, Makassar untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, saat tiba di RS Wahidin kata Nurdin justru dimasukkan di ruang isolasi khusus penanganannya seperti pasien sespect virus covid-19. Bahkan keluarga yang menemani ke Makassar tak diperbolehkan masuk kedalam ruangan. Dan pihak RS Dr Wahidin Makassar memasukkan dalam daftar pasien dalam pengawasan ( PDP) Covid-19, dan meninggal, Kamis malam (9/4) pukul 22.00 Wita setelah usai menjalani operasi.
"Patalnya lagi pihak rumah sakit tidak memperbolehkan keluarga untuk membawahnya kembali untuk dikebumikan di kampung halaman di Dusun Galung, Desa Kalukku Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat justru pihak rumah sakit mengubumikan almarhum di lingkungan Garaganti Kelurahan Romang Polong Samata Kabupaten Gowa, Sulsel dengan pengawalan tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan," katanya. Jumat (10/4).
Terpisah direktur RSUD Regional Sulbar, Indahwati Nursyamsi saat di konfirmasi membenarkan bahwa pasien rujukan ke RS Wahidin tersebut adalah pasien kecelekaan.
"Terus saya tidak tau kok tiba-tiba dirujuk ke Makassar menjadi pasien covid, saya tidak paham itu kenapa sampai bisa," kata direktur Indawati Nursyamsi.
Sementara, pemerintah setempat di Desa Kalukku Barat, Kabupaten Mamuju, Sulbar telah menyediakan tempat untuk mengisolasi suami dan anaknya yang menemani saat dirawat di rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sulsel.(Awa).