Kronologis Evakuasi Terhadap PDP Asal Kecamatan Aralle
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/04/kronologis-evakuasi-terhadap-pdp-asal.html
Gambar: Proses Evakuasi Terhadap Warga PDP Kecamatan Aralle
MAMASS, FMS--Warga Kecamatan Aralle yang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kini tengah menjalani isolasi di RSUD Kondosapata' Mamasa. Pengambil sampel swab juga dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutas positif atau negatif Covid 19.
Untuk menghindari simpang siurnya informasi, berikut kronologis evakuasi terhadap PDP tersebut yang disampaikan Amos Pampabone, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Kesehatan Mamasa, Selasa (28/4) tengah malam.
(1) Kurang lebih pukul 10 pagi (Selasa, 28/4) dari Puskesmas Aralle mengontak kepada TRC di Mamasa bahwa perlu penanganan khusus terhadap seorang Ibu dengan inisial A umur 23 tahun beralamat di Aralle Selatan. Hasil Rapid Test terhadap A menunjukkan positif.
(2) TRC mengadakan rapat persiapan dan mengontak tim GTPP Covid 19 Kabupaten Mamasa untuk melakukan kerja bersama dalam rangka tindak lanjut atas laporan dari Puskesmas Aralle. (3) Tim evakuasi berangkat kurang lebih pukul 11.00 Wita dan Setelah tiba di Puskeamas Aralle, yang pertama dilakukan adalah melakukan isolasi kepada seluruh petugas puskesmas yang melakukan kontak dengan A.
(4) Dari hasil penyelidikan epidemologi, diperoleh dapat data bahwa A sebelumnya berasal dari Kelurahan Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan zona merah dan tiba di Aralle pada tanggal 16 April. (5) Kontak pertama A dengan petugas medis puskesmas dilakukan pada tanggal 23 April dalam rangka melakukan pemeriksaan kehamilannya yang mengandung bulan ke-9.
(6) Melakukan isolasi kepada seluruh petugas dan mendapatkan informasi ada 9 petugas yang pernah kontak dengan bersangkutan.
(7) Sambil melakukan persiapan menjemput A, dilakukan pemeriksaan awal kepada 9 pegawai puskesmas tadi. (8) Tepat pukul 12.00 Wita, tim sudah siap-siap untuk menuju ke lokasi rumah A yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Puskesmas Aralle.
(9) Tiba di lokasi, tim melakukan advokasi kepada keluarga dan menjelaskan maksud kedatangan tim dengan pakaian alat pelindung diri (APD) untuk menjemput dan merujuk A ke RSUD Kondosapata' Mamasa mengingat yang bersangkutan berada pada trisemester keempat kehamilannya sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di Puskesmas maupun isolasi rumah.
(10) Setelah yang bersangkutan dievakuasi ke rumah sakit, tim melakukan penyelidikan epidemologi terhadap suami A. Juga melakukan pemeriksaan Rapid Test terhadap seluruh keluarga yang tinggal serumah dengan A.
(11) Dari hasil Rapid Test terhadap seluruh petugas medis yang pernah kontak dengan A dan seluruh keluarga yang serumah dengan A diperoleh hasil negatif.
(12) Tim juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan di rumah terhadap petugas medis dan keluarga yang telah melakukan kontak dengan A.
(13) Di RSUD Kondosapata' dilakukan pengambilan sampel lendir dengan metode swab untuk dilakukan tes laboratorium. Sampel dikirim ke provinsi yang selanjutnya diteruskan ke laboratorium di Makassar untuk di uji. Kemungkinan 5-6 hari kedepan hasilnya akan diketahui.
Amos menambahkan, tim GTPP sudah melakukan standar operasional penanganan sesuai yang berlaku secara internasional dan nasional, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. "Kita doakan supaya Mamasa tetap sehat terhindar dari wabah yang saat ini sudah menjadi pendemi di seluruh dunia," tambahnya.
Dengan doa dan kehati-hatian seluruh masyarakat secara sungguh-sungguh, maka saat ini Mamasa masih di zona hijau. (Kedi)
MAMASS, FMS--Warga Kecamatan Aralle yang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kini tengah menjalani isolasi di RSUD Kondosapata' Mamasa. Pengambil sampel swab juga dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutas positif atau negatif Covid 19.
Untuk menghindari simpang siurnya informasi, berikut kronologis evakuasi terhadap PDP tersebut yang disampaikan Amos Pampabone, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Kesehatan Mamasa, Selasa (28/4) tengah malam.
(1) Kurang lebih pukul 10 pagi (Selasa, 28/4) dari Puskesmas Aralle mengontak kepada TRC di Mamasa bahwa perlu penanganan khusus terhadap seorang Ibu dengan inisial A umur 23 tahun beralamat di Aralle Selatan. Hasil Rapid Test terhadap A menunjukkan positif.
(2) TRC mengadakan rapat persiapan dan mengontak tim GTPP Covid 19 Kabupaten Mamasa untuk melakukan kerja bersama dalam rangka tindak lanjut atas laporan dari Puskesmas Aralle. (3) Tim evakuasi berangkat kurang lebih pukul 11.00 Wita dan Setelah tiba di Puskeamas Aralle, yang pertama dilakukan adalah melakukan isolasi kepada seluruh petugas puskesmas yang melakukan kontak dengan A.
(4) Dari hasil penyelidikan epidemologi, diperoleh dapat data bahwa A sebelumnya berasal dari Kelurahan Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan zona merah dan tiba di Aralle pada tanggal 16 April. (5) Kontak pertama A dengan petugas medis puskesmas dilakukan pada tanggal 23 April dalam rangka melakukan pemeriksaan kehamilannya yang mengandung bulan ke-9.
(6) Melakukan isolasi kepada seluruh petugas dan mendapatkan informasi ada 9 petugas yang pernah kontak dengan bersangkutan.
(7) Sambil melakukan persiapan menjemput A, dilakukan pemeriksaan awal kepada 9 pegawai puskesmas tadi. (8) Tepat pukul 12.00 Wita, tim sudah siap-siap untuk menuju ke lokasi rumah A yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Puskesmas Aralle.
(9) Tiba di lokasi, tim melakukan advokasi kepada keluarga dan menjelaskan maksud kedatangan tim dengan pakaian alat pelindung diri (APD) untuk menjemput dan merujuk A ke RSUD Kondosapata' Mamasa mengingat yang bersangkutan berada pada trisemester keempat kehamilannya sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di Puskesmas maupun isolasi rumah.
(10) Setelah yang bersangkutan dievakuasi ke rumah sakit, tim melakukan penyelidikan epidemologi terhadap suami A. Juga melakukan pemeriksaan Rapid Test terhadap seluruh keluarga yang tinggal serumah dengan A.
(11) Dari hasil Rapid Test terhadap seluruh petugas medis yang pernah kontak dengan A dan seluruh keluarga yang serumah dengan A diperoleh hasil negatif.
(12) Tim juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan di rumah terhadap petugas medis dan keluarga yang telah melakukan kontak dengan A.
(13) Di RSUD Kondosapata' dilakukan pengambilan sampel lendir dengan metode swab untuk dilakukan tes laboratorium. Sampel dikirim ke provinsi yang selanjutnya diteruskan ke laboratorium di Makassar untuk di uji. Kemungkinan 5-6 hari kedepan hasilnya akan diketahui.
Amos menambahkan, tim GTPP sudah melakukan standar operasional penanganan sesuai yang berlaku secara internasional dan nasional, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. "Kita doakan supaya Mamasa tetap sehat terhindar dari wabah yang saat ini sudah menjadi pendemi di seluruh dunia," tambahnya.
Dengan doa dan kehati-hatian seluruh masyarakat secara sungguh-sungguh, maka saat ini Mamasa masih di zona hijau. (Kedi)