Data Keluarga Miskin Mamasa Capai 29.789 KK
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/04/data-keluarga-miskin-mamasa-capai-29789.html
MAMASA, FMS -- Proses pendataan masyarakat yang akan menerima bantuan dari pemerintah akibat dampak mewabahnya Covid 19 atau Virus Corona mulai dilakukan.
Untuk Kabupaten Mamasa berdasarkan data masyarakat miskin yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos), ada 29.789 kepala keluarga (KK) masyarakat miskin. Dari data tersebut, merujuk pada data penerima bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan langsung tunai (BLT) Kabupaten Mamasa tahun 2020 yang disampaikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) terdapat 24.411 KK penerima bantuan.
Dengan perincian penerima Bantuan Sembako dan PKH, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 8.195 KK dan non DTKS sebanyak 10 KK. Untuk PKH DTKS sebanyak 739 kk dan non DTKS sebanyak 58 kk. Sementara penerima bantuan Sembako sebanyak 4.198 KK dan penerima BLT sebanyak 11.211 KK
Jika disandingkan dengan data masyarakat miskin yang dimiliki Dinsos Mamasa, terdepat selisih 5.378 kk yang belum mendapatkan bantuan stimulus dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sekretaris Dinsos Mamasa, Kaharuddin yang dikonfirmasi, Selasa (28/4) mengatakan masyarakat yang belum tercover berdasarkan data dari Kemensos akan didata kembali untuk mendapatkan bantuan Pemerintah Daerah (Pemda).
"Nanti bantuannya akan diberikan baik menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah maupun menggunakan dana desa," katanya.
Ia menjelaskan dari data masyarakat miskin sebanyak 5.378 kk yang belum menerima bantuan dari Kemensos akan kembali dilakukan pendataan. "Jadi data tersebut kemungkinan masih akan bertambah karena sedang dilakukan juga pendataan terhadap masyakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid 19 ini," jelasnya.
Sejumlah masyarakat yang di data akibat dampak Covid 19 ini antara lain tukang ojek, supir mobil angkutan umum, pekerja salon, dan masyarakat lainnya yang kehilangan penghasilan akibat Virus Corona ini.
Dengan catatan, masyarakat terdampak secara ekonomi tersebut belum termasuk penerima bantuan yang telah disampaikan Kemensos kepada Pemda Mamasa. Kahar menambahkan pihaknya masih terus melakukan sinkronisasi dan verifikasi data, termasuk dengan data yang dimiliki Pemerintah Desa sehingga semua masyarakat yang layak menerima bantuan tidak ada yang terlewatkan. (Kedi)
Untuk Kabupaten Mamasa berdasarkan data masyarakat miskin yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos), ada 29.789 kepala keluarga (KK) masyarakat miskin. Dari data tersebut, merujuk pada data penerima bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan langsung tunai (BLT) Kabupaten Mamasa tahun 2020 yang disampaikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) terdapat 24.411 KK penerima bantuan.
Dengan perincian penerima Bantuan Sembako dan PKH, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 8.195 KK dan non DTKS sebanyak 10 KK. Untuk PKH DTKS sebanyak 739 kk dan non DTKS sebanyak 58 kk. Sementara penerima bantuan Sembako sebanyak 4.198 KK dan penerima BLT sebanyak 11.211 KK
Jika disandingkan dengan data masyarakat miskin yang dimiliki Dinsos Mamasa, terdepat selisih 5.378 kk yang belum mendapatkan bantuan stimulus dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sekretaris Dinsos Mamasa, Kaharuddin yang dikonfirmasi, Selasa (28/4) mengatakan masyarakat yang belum tercover berdasarkan data dari Kemensos akan didata kembali untuk mendapatkan bantuan Pemerintah Daerah (Pemda).
"Nanti bantuannya akan diberikan baik menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah maupun menggunakan dana desa," katanya.
Ia menjelaskan dari data masyarakat miskin sebanyak 5.378 kk yang belum menerima bantuan dari Kemensos akan kembali dilakukan pendataan. "Jadi data tersebut kemungkinan masih akan bertambah karena sedang dilakukan juga pendataan terhadap masyakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid 19 ini," jelasnya.
Sejumlah masyarakat yang di data akibat dampak Covid 19 ini antara lain tukang ojek, supir mobil angkutan umum, pekerja salon, dan masyarakat lainnya yang kehilangan penghasilan akibat Virus Corona ini.
Dengan catatan, masyarakat terdampak secara ekonomi tersebut belum termasuk penerima bantuan yang telah disampaikan Kemensos kepada Pemda Mamasa. Kahar menambahkan pihaknya masih terus melakukan sinkronisasi dan verifikasi data, termasuk dengan data yang dimiliki Pemerintah Desa sehingga semua masyarakat yang layak menerima bantuan tidak ada yang terlewatkan. (Kedi)