Dampak Covid-19, Satu Keluarga di Mamuju Makan Ubi Kayu untuk Bertahan Hidup
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/04/dampak-covid-19-satu-keluarga-di-mamuju.html
"Tidak ada beras makanya kami makan ubi kayu untuk bertahan hidup," kata Rusdin kepada wartawan media ini, Selasa (28/4).
Dirumah tersebut yang terbilang sederhana, Rusdin tinggal bersama istrinya, Mutiara dan kedua anaknya yang anak pertamanya berusia sekitar 3 tahunan dan kedua 1,5 tahun.
Ia mengaku selama pandemi COVID-19 ini, luput dari menerima bantuan sembako yang disalurkan oleh pemerintah maupun dari relawan.
Meski ia tinggal tak jauh dari kantor Bulog Sub Divre Mamuju, ditengah kondisinya yang cukup memprihatinkan tak juga mendapatkan bantuan beras.
Rusdin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan tak lagi bekerja semenjak adanya wabah Corona di Mamuju, Sementara istrinya hanya tinggal dirumah mengurus rumah tangga.
"Saya sudah keliling pergi mencari pekerjaan tapi tidak ada pekerjaan karena dampak Corona," terangnya.
Istrinya Mutiara, mengaku terpaksa merebus ubi kayu yang dimintanya dari warga. Belum lagi anaknya yang berusia 1,5 tahun terpaksa hanya air putih yang diisikan kedalam dotnya sebagai pengganti susu karena tak sanggup lagi membeli susu.
Senada pula, Musraho mengaku bahwa ada enam kepala keluarga dilokasi tersebut yang kondisinya sangat memprihatinkan yang tak tersentuh sama sekali bantuan sembako oleh pemerintah dan relawan. Ia berharap ada pemerataan bantuan yang diberikan kepada warga utamanya ke enam warga tersebut.
"Saya berharap teman-teman relawan dan pemerintah untuk turun mendata dan memberikan bantuan," terangnya.
Terpisah lurah Simboro, Ilham mengatakan bahwa saat ini dirinya masih terus melakukan pendataan warganya yang kurang mampu untuk nantinya diberikan bantuan sembako.
"Kemarin ada bantuan sembako
dari Dinas Sosial Provinsi Sulbar kami sudah salurkan itu pun terbatas," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.(Awal).
