Tak Sanggup Bayar Biaya Perawatan, Peserta BPJS Enggan Dirujuk dan Pulang Kerumah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/03/tak-sanggup-bayar-biaya-perawatan-inap.html
Rahman saat masih menjalani perawatan di UGD RSUD Mateng
MATENG, FMS -- Sejumlah pasien mengeluhkan kebijakan di RSUD Mateng yang menolak perawatan rawat inap bagi peserta BPJS Kesehatan.
Seperti yang dialami pasien bernama Rahman, asal Dusun Manurung Desa Tobadak. Peserta BPJS Kesehatan itu, terpaksa pulang kerumah lantaran tak sanggup membayar biaya rawat inap.
"Kami tidak sanggup bayar apalagi dirujuk ke Mamuju. Jadi mendingan pulang saja," kata Rahman saat ditemui dirumahnya, Selasa (17/3/2020).
Rahman Menceritakan, Senin lalu Ia dilarikan ke RSUD Mateng karena deman. Setelah menjalani perawatan di UGD, Ia diarahkan keruang perawatan.
Namun seorang tim medis di UGD menyampaikan bahwa kepesertaan Rahman di BPJS Kesehatan tidak berlaku lagi. Jika ingin dirawat inap Ia harus mendaftar sebagai pasien umum. Karena tak memiliki biaya, Rahman terpaksa dipulangkan keluarga kerumah. Padahal kondisi Rahman saat itu masih lemas.
dr Patunrengi
Direktur RSUD dr Patunrengi mengatakan, sebagian pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit hanya mendengarkan infomasi sepihak.
"Ini miskomunikasi, karena kami tidak pernah menolak pasien BPJS," tepisnya.
Menurut direktur, pasien pengguna BPJS tetap diterima untuk mendapatkan perawatan medis. Hanya saja beberapa jenis penyakit yang diderita pasien, mengharuskan dirujuk sebagai perawatan lanjut.
Itu dilakukan karena saat ini RSUD Mateng telah kekurangan dokter ahli. Seperti dokter ahli bedah dan penyakit dalam masa kontraknya sudah berakhir. Sebab itu, pasien yang berkaitan bedah dan penyakit dalam, tidak dapat dirawat di Mateng karena tidak memiliki ahli.
"BPJS tetap berlaku, tapi setelah penanganan di UGD maka pasien harus dirujuk kerumah sakit yang memiliki dokter ahlinya. Itu sehubungan penyakit yang diderita pasien," jelas Patunrengi.
Dijelaskan, pasien lanjutan dari Puskesmas itu tidak masuk daftar rujukan di RSUD Mateng karena tidak memiliki ahli. Maka itu dia harus dirujuk kerumah sakit luar daerah.
"Saat pasien Puskesmas akan dirujuk ke RSUD Mateng, terkadang sistem tidak akan membaca saat diinput. Sebab yang muncul harus sesuai dokter ahli yang dibutuhkan pasien," jelasnya. (jml/riz)