Material Longsor di Dusun Barung Desa Lambanan Nyaris Timbun Rumah Warga
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/03/material-longsor-di-dusun-barung-desa.html
MAMASA, FMS -- Bencana longsor yang menimpa rumah warga kembali terjadi di Dusun Barung, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa pada Minggu (22/3) malam, sekira pukul 21.00 Wita.
Longsor tersebut terjadi akibat guyuran hujan deras terus turun dalan beberapa pekan terakhir. Sekurangnya ada lima titik longsong yang terjadi menimpa dusun tersebut. Longsor terparah terjadi di samping rumah milik warga bernama Joni S, Alsir, dan Silas.
Akibatnya, pekarangan rumah milik Joni S yang berada di atas tebing nyaris menimbun rumah Alsir yang posisi rumahnya berada di bawah rumah Joni.
Informasi terkait tanah longsor dituturkan Yuliana, istri Silas saat dikonfirmasi, Selasa (24/3). "Iya, hujan deras pada hari minggu lalu, pekarangan rumah milik Joni S longsor dan menimpah rumah milik Alsir yang berada di sebelah bawah," tuturnya.
Ia menerangkan, akibat material longsor tiang serambi rumah Alsir rusak. "Untung tidak ada korban dari kejadian itu, tapi warga khawatir adanya longsor susulan jika masih terjadi hujan," terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Lambanan, Sarlis Pongtiku menjelaskan sebenarnya retakan tanah dipemukiman warga sudah lama ada kerena masih bekas gempah beberapa waktu lalu selain itu posisi pemukiman warga juga agak tinggi.
"Sehingga pada saat diguyur hujan terus menerus pas kemarin malam mungkin sekitar jam 9 malam terjadi longsor dan memutuskan arus listrik ke dusun dan ada 5 titik longsor yang terjadi di Dusun Barung," jelasnya.
Akibat longsor tersebut, kerugian yang ditimbulkan yakni sejumlah rumah retak dan beberapa rumah tidak bisa ditinggali untuk sementara mengingat cuaca yang masih terus hujan.
"Syukur cuma kerugian materil, untung saja tidak ada korban jiwa dalam bencana ini karena masyarakat sudah waspada sebelumnya karena sudah menampakkan ciri-ciri awal akan terjadinya longsor," lanjutnya.
Sebagai langkah atas pihaknya telah memantau langsung lokasi bencana dan memutuskan akan melaksanakan gotong royong untuk membersihkan material longsor pada hari Jumat mendatang "Kami juga akan laporkan bencana ini ke pemerintah kabupaten agar ada perhatian," katanya. (klp)
Longsor tersebut terjadi akibat guyuran hujan deras terus turun dalan beberapa pekan terakhir. Sekurangnya ada lima titik longsong yang terjadi menimpa dusun tersebut. Longsor terparah terjadi di samping rumah milik warga bernama Joni S, Alsir, dan Silas.
Akibatnya, pekarangan rumah milik Joni S yang berada di atas tebing nyaris menimbun rumah Alsir yang posisi rumahnya berada di bawah rumah Joni.
Informasi terkait tanah longsor dituturkan Yuliana, istri Silas saat dikonfirmasi, Selasa (24/3). "Iya, hujan deras pada hari minggu lalu, pekarangan rumah milik Joni S longsor dan menimpah rumah milik Alsir yang berada di sebelah bawah," tuturnya.
Ia menerangkan, akibat material longsor tiang serambi rumah Alsir rusak. "Untung tidak ada korban dari kejadian itu, tapi warga khawatir adanya longsor susulan jika masih terjadi hujan," terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Lambanan, Sarlis Pongtiku menjelaskan sebenarnya retakan tanah dipemukiman warga sudah lama ada kerena masih bekas gempah beberapa waktu lalu selain itu posisi pemukiman warga juga agak tinggi.
"Sehingga pada saat diguyur hujan terus menerus pas kemarin malam mungkin sekitar jam 9 malam terjadi longsor dan memutuskan arus listrik ke dusun dan ada 5 titik longsor yang terjadi di Dusun Barung," jelasnya.
Akibat longsor tersebut, kerugian yang ditimbulkan yakni sejumlah rumah retak dan beberapa rumah tidak bisa ditinggali untuk sementara mengingat cuaca yang masih terus hujan.
"Syukur cuma kerugian materil, untung saja tidak ada korban jiwa dalam bencana ini karena masyarakat sudah waspada sebelumnya karena sudah menampakkan ciri-ciri awal akan terjadinya longsor," lanjutnya.
Sebagai langkah atas pihaknya telah memantau langsung lokasi bencana dan memutuskan akan melaksanakan gotong royong untuk membersihkan material longsor pada hari Jumat mendatang "Kami juga akan laporkan bencana ini ke pemerintah kabupaten agar ada perhatian," katanya. (klp)