Masuk Zona Merah, Pemkab Mamasa Perketat Pintu Masuk Dan Semprotkan Disinfektan Dengan Damkar

MAMASA, FMS - Berbagai upaya dilakukan di Kabupaten Mamasa dalam mengantisipasi penyebaran Covid 19 atau Virus Corona.

Sejumlah tim dan relawan terbentuk guna antisipasi. Misalnya Gugus Tugas Penanganan Penyebaran (GTPP) SARS-CoV 2 atau Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) Kabupaten Mamasa sudah hampir sepekan menjaga pintu masuk ke Mamasa.

Setiap kendaraan dan orang yang melintas di wilayah perbatasan menuju Mamasa disemprot dengan cairan disinfektan dan setiap orang diperiksa suhu tubuhnya.

Tim terpadu dipimpin langsung Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi menyemprotan hampir semua bangunan di kota ini.

Tidak tanggung-tanggung, penyemprotan dilakukan menggunakan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Selain menggunakan Damkar, puluhan tanki semprot berisi cairan disinfektan juga menyasar bangunan dan pemukiman warga yang dilakukan oleh anggota Kepolisian dan TNI.

Ramlan yang diwawancara disela-sela kegiatan mengatakan penyemprotan di dalam kota ini dilakukan untuk memberi contoh kepada masyarakat dan pemerintah desa agar lebih aktif berbuat sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran Virus Corona.

"Dengan adanya Virus Corona ini, kita harus menunjukkan keseriusan dari seluruh elemen masyarakat, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat karena ini menyangkut nyawa," katanya, Jumat (27/3).

Ia menuturkan menjadi kewajiban juga bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi perintah Presiden serta maklumat Kapolri untuk menerapkan Social Distance dan tetap berada di dalam rumah.

"Kita bersyukur bahwa untuk Mamasa samapai saat ini hanya ada orang dalam pantauan (ODP) dan belum ada pasien dalam pengawasan (PDP) atau lainnya dan mudah-mudahan situasinya tetap seperti ini," tuturnya.

Secara lokal lingkup Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamasa oleh gubernur sudah ditetapkan dalam zona merah karena merupakan daerah wisata dan juga secara geografis beriklim dingin sehingga memiliki kemungkinan kerawanan lebih besar dibanding daerah lain.

Ia menambahkan dengan segala kondisi tersebut membuat pemerintah dan masyarakat harus lebih waspada utamanya terhadap warga dan keluarga yang baru tiba dari luar Mamasa.

"Orang yang keluar masuk Mamasa harus di screaning dan di data, bahkan setiba di kampung masing-masing agar diperiksa dulu oleh tenaga medis yang ada di pusat kesehatan masyarakat (PKM)," tambahnya. (klp)

Related

MAMASA 5060170390924227601

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item