Harga Gula Pasir di Mamuju Melambung Tinggi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/03/harga-gula-pasir-di-mamuju-melambung.html
Foto gula pasir sumber net.
MAMUJU, FMS - Beberapa bulan terakhir gula pasir di Mamuju, Provinsi Sulbar mengalami kelangkaan bukan hanya di minimarket namun juga di pasar. Akibatnya harganya pun melambung tinggi.
Pindiardi kasir Indo Maret di jalan Jend Sudirman Kabupaten Mamuju mengatakan, sudah beberapa bulan tak lagi menjual gula pasir kemasan meski banyak yang datang mencarinya.
" Sudah 3 bulan gula pasir kosong semua Indo Maret," ujarnya. Selasa (17/3).
Hj Mira pedangan pasar baru mengaku sudah beberapa minggu tak lagi menjual gula pasir. Pasalnya selain mahal juga akhir-akhir ini sudah susah didapatkan.
"Makanya saya sudah tidak menjual gula lagi," ujarnya.
Lain halnya dengan Hj. Harmiah yang masih menjual gula pasir. Dikatakan ia tak lagi menjual gula pasir kemasan. Justru ia menjual gula kiloan dan liter dengan harga Rp 18 ribu dan Rp 17 ribu.
"Kalau normalnya kita jualkan Rp 14 ribu perkilo sedangkan perliter 12 ribu," ungkapnya.
Dikatakan gula pasir tersebut dibelinya dari langganannya dengan harga Rp 850 ribu persak ukuran 50 kilogram. Namun, ia membatasi untuk membeli partai banyak.
Hastuti ibu rumah tangga mengaku dengan naiknya harga gula pasir akibat kelangkaan
tentu sangat mempengaruhi kebutuhan dalam rumah tangga apalagi pada saat puasa nanti.
Ia berharap dinas terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan Mamuju, dapat mengantisipasi kelangkaan dengan cara turun melakukan operasi pasar. Karena dikwatirkan para pedagang atau tengkulak menaikkan harga semaunya diluar batas kewajaran Harga Eceran Tertinggi (HET) dan telah ditentukan serta memberikan sanksi.
"Saya berharap pemerintah bisa mengambil langka untuk mengatasi kelangkaan gula pasir apalagi menjelang puasa," harapnya.(Awal).
MAMUJU, FMS - Beberapa bulan terakhir gula pasir di Mamuju, Provinsi Sulbar mengalami kelangkaan bukan hanya di minimarket namun juga di pasar. Akibatnya harganya pun melambung tinggi.
Pindiardi kasir Indo Maret di jalan Jend Sudirman Kabupaten Mamuju mengatakan, sudah beberapa bulan tak lagi menjual gula pasir kemasan meski banyak yang datang mencarinya.
" Sudah 3 bulan gula pasir kosong semua Indo Maret," ujarnya. Selasa (17/3).
Hj Mira pedangan pasar baru mengaku sudah beberapa minggu tak lagi menjual gula pasir. Pasalnya selain mahal juga akhir-akhir ini sudah susah didapatkan.
"Makanya saya sudah tidak menjual gula lagi," ujarnya.
Lain halnya dengan Hj. Harmiah yang masih menjual gula pasir. Dikatakan ia tak lagi menjual gula pasir kemasan. Justru ia menjual gula kiloan dan liter dengan harga Rp 18 ribu dan Rp 17 ribu.
"Kalau normalnya kita jualkan Rp 14 ribu perkilo sedangkan perliter 12 ribu," ungkapnya.
Dikatakan gula pasir tersebut dibelinya dari langganannya dengan harga Rp 850 ribu persak ukuran 50 kilogram. Namun, ia membatasi untuk membeli partai banyak.
Hastuti ibu rumah tangga mengaku dengan naiknya harga gula pasir akibat kelangkaan
tentu sangat mempengaruhi kebutuhan dalam rumah tangga apalagi pada saat puasa nanti.
Ia berharap dinas terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan Mamuju, dapat mengantisipasi kelangkaan dengan cara turun melakukan operasi pasar. Karena dikwatirkan para pedagang atau tengkulak menaikkan harga semaunya diluar batas kewajaran Harga Eceran Tertinggi (HET) dan telah ditentukan serta memberikan sanksi.
"Saya berharap pemerintah bisa mengambil langka untuk mengatasi kelangkaan gula pasir apalagi menjelang puasa," harapnya.(Awal).