Antisifasi Kerawanan Pilkada 2020, Ketua KPU Mamuju Jalin Kemonikasi Semua Pihak
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/03/antisifasi-kerawanan-pilkada-2020-ketua.html
MAMUJU,FMS - Bawaslu merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada tahun 2020 Kabupaten Mamuju urutan kedua dari 261 kabupaten/kota yang berpotensi indek kerawanan tertinggi pada Pemilihan kepala daerah ( Pilkada) Mamuju tahun 2020.
Hasil tersebut berdasarkan penelitian IKP Pilkada 2020 menyoroti dari 261 Kabupaten/Kota didapati tiga daerah yang memiliki kerawanan level tertinggi yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Mamuju dan Kota Makassar. Sedangkan daerah dengan kerawanan level terendah adalah Kabupaten Lombok Utara.
Sebagai daerah dengan tingkat kerawanan pelaksanaan Pilkada yang tergolong tinggi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mamuju bersama segenap pihak terkait berkomitmen untuk senantiasa membangun sinergitas sebagai langkah preventif.
Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang menjelasakan, pihaknya telah membangun kesepahaman baik itu dengan Bawaslu, pemerintah daerah, TNI, Polri termasuk dengan peserta Pilkada dalam menjaga kondusifitas daerah menuju gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Kami merespon IKP itu. Kami sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait," kata Hamdan Dangkang dalam rilis KPU Mamuju yang diterima, Selasa (3/3).
Salah satu strategi yang bakal dilakukan, kata Hamdan dengan mengintensifkan pertemuan baik itu formal maupun non formal dengan sejumlah pihak.
"Kami sudah bertemu dengan Pak Dandim, Pak Wakapolresta Mamuju, termasuk dengan Bawaslu dan Wakil Bupati. Intinya kami bersepakat untuk lebih sering menggelar pertemuan dalam membincang isu-isu terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini," beber Hamdan.
Hamdan bahkan mengaku bakal menginisiasi pertemuan formal atau non formal dengan para kontestan Pilkada tahun 2020. Harapannya, agar publik pemahaman yang lebih utuh tentang esensi pelaksanaan pesta demokrasi itu.
"Dengan para kandidat pun kami akan lakukan pertemuan yang lebih intens. Ini penting, harapannya agar publik tidak terjebak pada asumsi yang keliru tentang pelaksanaan Pilkada. Agar publik punya pemahaman bahwa persaingan di momen politik merupakan hal yang biasa saja, yang tak elok jika ditanggapi secara berlebihan," pungkas Hamdan Dangkang.(Rls/ Awal)
Hasil tersebut berdasarkan penelitian IKP Pilkada 2020 menyoroti dari 261 Kabupaten/Kota didapati tiga daerah yang memiliki kerawanan level tertinggi yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Mamuju dan Kota Makassar. Sedangkan daerah dengan kerawanan level terendah adalah Kabupaten Lombok Utara.
Sebagai daerah dengan tingkat kerawanan pelaksanaan Pilkada yang tergolong tinggi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mamuju bersama segenap pihak terkait berkomitmen untuk senantiasa membangun sinergitas sebagai langkah preventif.
Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang menjelasakan, pihaknya telah membangun kesepahaman baik itu dengan Bawaslu, pemerintah daerah, TNI, Polri termasuk dengan peserta Pilkada dalam menjaga kondusifitas daerah menuju gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Kami merespon IKP itu. Kami sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait," kata Hamdan Dangkang dalam rilis KPU Mamuju yang diterima, Selasa (3/3).
Salah satu strategi yang bakal dilakukan, kata Hamdan dengan mengintensifkan pertemuan baik itu formal maupun non formal dengan sejumlah pihak.
"Kami sudah bertemu dengan Pak Dandim, Pak Wakapolresta Mamuju, termasuk dengan Bawaslu dan Wakil Bupati. Intinya kami bersepakat untuk lebih sering menggelar pertemuan dalam membincang isu-isu terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini," beber Hamdan.
Hamdan bahkan mengaku bakal menginisiasi pertemuan formal atau non formal dengan para kontestan Pilkada tahun 2020. Harapannya, agar publik pemahaman yang lebih utuh tentang esensi pelaksanaan pesta demokrasi itu.
"Dengan para kandidat pun kami akan lakukan pertemuan yang lebih intens. Ini penting, harapannya agar publik tidak terjebak pada asumsi yang keliru tentang pelaksanaan Pilkada. Agar publik punya pemahaman bahwa persaingan di momen politik merupakan hal yang biasa saja, yang tak elok jika ditanggapi secara berlebihan," pungkas Hamdan Dangkang.(Rls/ Awal)