Sekda Mamuju Warning Kecurangan Joki Ujian CPNS
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/02/sekda-mamuju-warning-kecurangan-joki.html
Mamuju, FMS - Pelaksanaan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Mamuju tahun 2020 resmi dimulai Senin kemarin (17/2), tercatat sebanyak 4.423 peserta terdaftar untuk berkompetisi memperebutkan 90 kuota formasi CPNS Kabupaten Mamuju.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju H.Suaib memantau persiapan pelaksanaan ujian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mamuju. Dirinya memastikan ujian nantinya tak ada manipulasi hasil ujian peserta.
"Semua bergantung pada persiapan dan kemampuan tiap peserta " kata Suaib.
Hal lain yang menjadi perhatian khusus ketua KORPRI Mamuju ini adalah kecurangan penggunaan "joki" oleh para peserta.
"Jadi saya tegaskan oknum yang menjadi joki jika ketahuan akan langsung diproses secara hukum, begitu juga peserta yang terlibat pasti akan berurusan dengan penegak hukum," tegasnya.
Terkait teknis pelaksanaan ujian, Kepala Bidang Pengadaan Pemberhentian dan Informasi BKPP Mamuju, Yusuf menerangkan bahwa ujian akan dibagi lima sesi perhari, dengan jumlah peserta 150 orang, sementara sarana computer disiapkan 160 unit dan 10 unit cadangan.
Meski telah disiapkan sedemikian rupa, namun kendala teknis rupanya tidak terhindarkan, dua sesi pertama yang seyogyanya dilaksanakan jam 8:00 WITA dan sesi kedua setelah itu, terpaksa diundur pelaksanaannya ke hari minggu tanggal 23 Februari mendatang. Hal itu didasarkan pada kesepakatan dan pertimbangan dari aparat keamanan (kepolisian) dan Pihak BKN Makassar yang mengawasi jalannya ujian setelah dipantau tidak memungkinkan ujian gelombang pertama dilaksanakan akibat padamnya Listrik.
" Kami sudah hubungi PLN yang telah kita surati jauh-jauh hari, namun memang terjadi resiko alam ada tiang listrik tumbang dijalur lokasi ujian yang tidak bisa dihindarkan," kata Yusuf
Hari pertama ujian yang telah dituntaskan ternyata menyisahkan cerita lain, dua orang peserta terpaksa digugurkan akibat terlambat hadir dan satu peserta lagi sama sekali tidak membawa kelengkapan identitas diri yang telah dipersyaratkan.(rls/Awal)
Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju H.Suaib memantau persiapan pelaksanaan ujian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mamuju. Dirinya memastikan ujian nantinya tak ada manipulasi hasil ujian peserta.
"Semua bergantung pada persiapan dan kemampuan tiap peserta " kata Suaib.
Hal lain yang menjadi perhatian khusus ketua KORPRI Mamuju ini adalah kecurangan penggunaan "joki" oleh para peserta.
"Jadi saya tegaskan oknum yang menjadi joki jika ketahuan akan langsung diproses secara hukum, begitu juga peserta yang terlibat pasti akan berurusan dengan penegak hukum," tegasnya.
Terkait teknis pelaksanaan ujian, Kepala Bidang Pengadaan Pemberhentian dan Informasi BKPP Mamuju, Yusuf menerangkan bahwa ujian akan dibagi lima sesi perhari, dengan jumlah peserta 150 orang, sementara sarana computer disiapkan 160 unit dan 10 unit cadangan.
Meski telah disiapkan sedemikian rupa, namun kendala teknis rupanya tidak terhindarkan, dua sesi pertama yang seyogyanya dilaksanakan jam 8:00 WITA dan sesi kedua setelah itu, terpaksa diundur pelaksanaannya ke hari minggu tanggal 23 Februari mendatang. Hal itu didasarkan pada kesepakatan dan pertimbangan dari aparat keamanan (kepolisian) dan Pihak BKN Makassar yang mengawasi jalannya ujian setelah dipantau tidak memungkinkan ujian gelombang pertama dilaksanakan akibat padamnya Listrik.
" Kami sudah hubungi PLN yang telah kita surati jauh-jauh hari, namun memang terjadi resiko alam ada tiang listrik tumbang dijalur lokasi ujian yang tidak bisa dihindarkan," kata Yusuf
Hari pertama ujian yang telah dituntaskan ternyata menyisahkan cerita lain, dua orang peserta terpaksa digugurkan akibat terlambat hadir dan satu peserta lagi sama sekali tidak membawa kelengkapan identitas diri yang telah dipersyaratkan.(rls/Awal)