Mayat Nelayan Asal Mamuju Tengah Ditemukan Warga di Desa Sumare
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/02/mayat-nelayan-asal-mamuju-tengah.html
Mamuju, FMS - Warga Desa Sumare Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju sontak digegerkan adanya penemuan mayat di atas perahu di pantai Sumare.
Mayat tersebut diketahui bernama Syahril warga Dusun Karama, Desa Pangale, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mateng yang hilang beberapa hari lalu saat melaut.
Mayat Syahril pertama kali di temukan Udin warga Desa Sumare sekitar 100 kilometer dari tempat ia hilang.
Diceritakan Udin saat itu mereka lagi sementara bekerja di masjid. Tiba-tiba ia melihat ada perahu. Lalu ia berdua dengan rekannya pergi melihat perahu tersebut. Namun terkejutnya ia menemukan korban di atas perahu sudah tak bernyawa dengan posisi terlentang.
Lanjut Udin, saat itu korban menggunakan baju berwarna biru. Sementara perahunya tenggelam setengah menghadap ke selatan.
"Akhirnya kami kembali dan memberitaukan warga yang sementara kerja di masjid. Selanjutnya kami 7 orang mengevakuasi perahu korban ke pinggir pantai," ujarnya.
Cucu korban Abdullah mengatakan, korban memiliki riwayat penyakit yaitu, sering sesak nafas dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, ia juga sering mengelukan sakit dada dan tekanannya tinggi. Korban memang sering pergi melaut seorang diri, sehingga pihak keluarga tak khawatir saat berangkat.
"Kami harap bisa cepat dievakuasi, untuk dibawa ke kampung di makamkan. Keluarga juga sudah tau kalau ditemukan dan sudah mengiklaskan," ujarnya.
Korban meninggalkan seorang istri dan empat orang anak dan telah memiliki cucu.
Pihak kepolisian bersama Basarnas Mamuju, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju serta TNI mengevakuasi korban untuk dibawah kerumah korban di Dusun Karama, Desa Pangale, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mateng dengan menggunakan mobil ambulance dari partai PDIP.(Awal).
Mayat tersebut diketahui bernama Syahril warga Dusun Karama, Desa Pangale, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mateng yang hilang beberapa hari lalu saat melaut.
Mayat Syahril pertama kali di temukan Udin warga Desa Sumare sekitar 100 kilometer dari tempat ia hilang.
Diceritakan Udin saat itu mereka lagi sementara bekerja di masjid. Tiba-tiba ia melihat ada perahu. Lalu ia berdua dengan rekannya pergi melihat perahu tersebut. Namun terkejutnya ia menemukan korban di atas perahu sudah tak bernyawa dengan posisi terlentang.
Lanjut Udin, saat itu korban menggunakan baju berwarna biru. Sementara perahunya tenggelam setengah menghadap ke selatan.
"Akhirnya kami kembali dan memberitaukan warga yang sementara kerja di masjid. Selanjutnya kami 7 orang mengevakuasi perahu korban ke pinggir pantai," ujarnya.
Cucu korban Abdullah mengatakan, korban memiliki riwayat penyakit yaitu, sering sesak nafas dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, ia juga sering mengelukan sakit dada dan tekanannya tinggi. Korban memang sering pergi melaut seorang diri, sehingga pihak keluarga tak khawatir saat berangkat.
"Kami harap bisa cepat dievakuasi, untuk dibawa ke kampung di makamkan. Keluarga juga sudah tau kalau ditemukan dan sudah mengiklaskan," ujarnya.
Korban meninggalkan seorang istri dan empat orang anak dan telah memiliki cucu.
Pihak kepolisian bersama Basarnas Mamuju, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju serta TNI mengevakuasi korban untuk dibawah kerumah korban di Dusun Karama, Desa Pangale, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mateng dengan menggunakan mobil ambulance dari partai PDIP.(Awal).