Diduga Depresi, Guru Honorer Ini Nekat Gantung Diri
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/02/diduga-depresi-guru-honorer-ini-nekat.html
Kondisi korban saat berada di Puskesmas Topoyo
Korban bernama Dahlan Anwar (45) itu, ditemukan keluarganya dengan posisi tergantung di kamarnya, Senin (10/02/2020), pukul 16.30 WITA. Ia diduga depresi akibat penyakit malaria tropika yang diderita selama ini.
Istri korban Hijria Kasmat (35) mengatakan, selama sakit guru SDN Inpres Benteng Tobadak itu, kerap terlihat kebingungan dan sering melamun. Kadang pula tidak sadarkan diri dan sudah berbulan bulan berobat, namun tak kunjung sembuh. "Itu dugaan sementara penyebab kematian yang disampaikan keluarga korban," kata Kapolsek Topoyo Ipda Herman, petang tadi.
Pihaknya bersama Unit Reskrim dan Kepala SPKT Polres Mateng telah melakukan olah TKP di rumah korban, Dusun Lomba Nou Desa Topoyo.
Berdasarkan keterangan saksi, korban awalnya ditemukan putranya Muh Arsal (14). Siswa SMP tersebut mencari ayahnya yang sakit, atas permintaan kakaknya Susilawati.
Olah TKP di rumah korban
Tak lama berselang, keluarga lain berdatangan dan langsung mengevakuasi korban dari kamar. Kemudian bergegas mencari mobil dan melarikan korban ke Puskesmas Topoyo. Sayangnya nyawa lelaki asal Mambi Kabupaten Mamasa itu, sudah tidak bisa tertolong. "Dokter yang menanganinya menyatakan korban sudah meninggal dunia," terang Ipda Herman.
Atas kasus ini, Polres Mateng telah memeriksa anak korban Muh Arsal, dan Istri korban Hijria Kasmat, sebagai saksi.
Adapun hasil visum, ditemukan luka lecet pada dahi sebelah kiri korban dengan panjang 1,5 centimeter (cm) dan lebar 1 cm. Ditemukan pula luka jeratan pada leher selebar 0,7 cm dan panjang 6,3 cm.
Ada juga luka memar pada lutut kanan sepanjang 5 cm dan lebar 3,5 cm. serta memar pada betis kanan 1 cm. Selain itu betis kanan korban terlihat kemerahan sepanjang 7 cm, dan di betis kiri 10 cm.
"Jazad korban telah dibawa kerumah duka dan diserahkan pada keluarga," tandas Kapolsek. (jml/riz)