Pemkab Mamuju Dinilai Lamban Tangani Paus yang Mati Terdampar di Kalukku
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/01/pemkab-mamuju-dinilai-lamban-tangani.html
Mamuju, FMS - Ikan Paus yang mati terdampar di pesisir laut Babalang Desa Beru-beru, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, hingga kini masih tergeletak di bibir pantai.
Salah seorang Tokoh Pemuda Sulbar, Muhammad Jafar, menyoroti lambannya evakuasi ikan paus oleh pihak yang berwenang dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Menurutnya, jika tidak segera dievakuasi akan berdampak buruk bagi kesehatan warga, pemerintah harus hadir menangani dengan segera mengevakuasi ikan paus tersebut.
"Sampai hari ini belum dievakuasi oleh pemkab, padahal ini sudah tiga hari. Jika tidak ditangani secepat mungkin maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan warga," ujar Jafar Alumnus STIKES Bina Bangsa Majene.Minggu (5/1).
Jafar juga telah melakukan komunikasi dengan kepala desa setempat, agar secepat mungkin menangani ikan paus yang mati terdampar. Pasalnya dapat mengganggu kesehatan warga sekitar akibat bau busuk dari ikan paus tersebut.
"Saya telah melakukan komunikasi dengan kepala desa. Pak Kades mengatakan, kita menunggu bantuan dari Pemkab. Karena sebenarnya wilayah ini bukan wilayah Desa Beru-beru tapi wilayah Desa Kalukku Barat. Namun kejadian terdamparnya ikan paus ini lebih dekat masuk ke perkampungan Desa Beru-beru khususnya Dusun Babalang," ungkap Jafar.
Mahasiswa Pasca Sarjana Amkop Makassar ini berharap agar Pemerintah Kabupaten Mamuju segera mengambil langkah mengevakuasi ikan paus yang terdampar di pesisir laut Babalang guna mencegah dampak buruk yang bersumber dari ikan paus tersebut.
"Mohon kiranya agar Pemda Mamuju segera mengevakuasi ikan paus tersebut karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar," harap Jafar.(Awal).
Salah seorang Tokoh Pemuda Sulbar, Muhammad Jafar, menyoroti lambannya evakuasi ikan paus oleh pihak yang berwenang dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Menurutnya, jika tidak segera dievakuasi akan berdampak buruk bagi kesehatan warga, pemerintah harus hadir menangani dengan segera mengevakuasi ikan paus tersebut.
"Sampai hari ini belum dievakuasi oleh pemkab, padahal ini sudah tiga hari. Jika tidak ditangani secepat mungkin maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan warga," ujar Jafar Alumnus STIKES Bina Bangsa Majene.Minggu (5/1).
Jafar juga telah melakukan komunikasi dengan kepala desa setempat, agar secepat mungkin menangani ikan paus yang mati terdampar. Pasalnya dapat mengganggu kesehatan warga sekitar akibat bau busuk dari ikan paus tersebut.
"Saya telah melakukan komunikasi dengan kepala desa. Pak Kades mengatakan, kita menunggu bantuan dari Pemkab. Karena sebenarnya wilayah ini bukan wilayah Desa Beru-beru tapi wilayah Desa Kalukku Barat. Namun kejadian terdamparnya ikan paus ini lebih dekat masuk ke perkampungan Desa Beru-beru khususnya Dusun Babalang," ungkap Jafar.
Mahasiswa Pasca Sarjana Amkop Makassar ini berharap agar Pemerintah Kabupaten Mamuju segera mengambil langkah mengevakuasi ikan paus yang terdampar di pesisir laut Babalang guna mencegah dampak buruk yang bersumber dari ikan paus tersebut.
"Mohon kiranya agar Pemda Mamuju segera mengevakuasi ikan paus tersebut karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar," harap Jafar.(Awal).