Ikan Paus Mati di Kalukku Belum Dievakuasi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/01/ikan-paus-mati-di-kalukku-belum.html
Mamuju, FMS - Ikan paus yang mati di pantai Babalalang, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju sudah mulai membusuk.
Ikan paus tersebut ditemukan warga pada Tanggal 2 Januari. Ikan paus tersebut
berukuran sembilan meter lebih, dan tingginya mencapai dua meter.
Kepala Desa Beru-beru, Asnawi mengatakan bahwa lokasi tempat ikan paus tersebut terdampar dan mati bukan dalam wilayah Desa Beru-beru.Melainkan masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat.
" Itu masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat," kata Asnawi saat dihubungi melalui sambungan Telpon. Senin (6/1).
Lanjut Asnawi ikan tersebut pertama kali ditemukan nelayan warga Babalalang Desa Beru-beru yang baru pulang melaut, kemudian diposting di facebook.
"Makanya saya mau luruskan karena sudah terlanjur diposting facebook dan media bahwa ikan paus tersebut mati di daerah Desa Beru-beru padahal itu masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat," terangnya.
Terpisah Kapolsek Kalukku AKP Abdul Azis Gani mengatakan bahwa pihaknya hanya mengamankan saja. Tetapi yang memiliki kewenangan untuk mengevakuasi bangkai ikan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan dan kepala desa setempat.
"Kita hanya sebatas mengamankan dan mengetahui selebihnya itu rananya Dinas Kelautan dan Perikanan dan desa setempat," ujarnya.
Sementara Anto warga Desa Beru-beru tersebut mengaku tak mengganggu warga dari bau bangkai yang ditimbulkan ikan paus tersebut, karena jauh dari pemukiman warga.Namun warga khawatir jika bangkai ikan tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak ditanam, pasalnya diarea tersebut sering ditempati warga untuk mencari ikan seribu dan dikwatirkan dapat tertusuk tulang ikan paus tersebut.
" Karena area ini sering ditempati warga mencari ikan, khawatirnya jangan sampai tertusuk tulang ikan paus nantinya," ujarnya.(Awal).
Ikan paus tersebut ditemukan warga pada Tanggal 2 Januari. Ikan paus tersebut
berukuran sembilan meter lebih, dan tingginya mencapai dua meter.
Kepala Desa Beru-beru, Asnawi mengatakan bahwa lokasi tempat ikan paus tersebut terdampar dan mati bukan dalam wilayah Desa Beru-beru.Melainkan masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat.
" Itu masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat," kata Asnawi saat dihubungi melalui sambungan Telpon. Senin (6/1).
Lanjut Asnawi ikan tersebut pertama kali ditemukan nelayan warga Babalalang Desa Beru-beru yang baru pulang melaut, kemudian diposting di facebook.
"Makanya saya mau luruskan karena sudah terlanjur diposting facebook dan media bahwa ikan paus tersebut mati di daerah Desa Beru-beru padahal itu masuk dalam wilayah Desa Kalukku Barat," terangnya.
Terpisah Kapolsek Kalukku AKP Abdul Azis Gani mengatakan bahwa pihaknya hanya mengamankan saja. Tetapi yang memiliki kewenangan untuk mengevakuasi bangkai ikan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan dan kepala desa setempat.
"Kita hanya sebatas mengamankan dan mengetahui selebihnya itu rananya Dinas Kelautan dan Perikanan dan desa setempat," ujarnya.
Sementara Anto warga Desa Beru-beru tersebut mengaku tak mengganggu warga dari bau bangkai yang ditimbulkan ikan paus tersebut, karena jauh dari pemukiman warga.Namun warga khawatir jika bangkai ikan tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak ditanam, pasalnya diarea tersebut sering ditempati warga untuk mencari ikan seribu dan dikwatirkan dapat tertusuk tulang ikan paus tersebut.
" Karena area ini sering ditempati warga mencari ikan, khawatirnya jangan sampai tertusuk tulang ikan paus nantinya," ujarnya.(Awal).