Dinas Sosial Mamasa Siap Dampingi Korban Inses Hingga Proses Pengadilan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2020/01/dinas-sosial-mamasa-siap-dampingi.html
Mamasa, FMS - Korban kasus inses atau hubungan sedarah yang terjadi baru-baru ini di Mamasa dan menjadi buah bibir masyarakat mendapat perhatian serius dari Dinas Sosial (Dinsos) Mamasa.
Kepala Dinsos Mamasa, Imanuel menuturkan tugas dari pihaknya adalah melakukan pendampingan psikososial terhadap korban mulai dari assesment untuk menggali semua persoalan yang dialami, bahkan hingga ke proses peradilan nantinya.
"Kami siapkan dua orang yang akan terus mendampingi korban, termasuk untuk proses di Pengadilan," tuturnya, Kamis (30/1).
Ia mengatakan pendampingan psikologis dan memberikan trauma healing akan terus dilakukan sampai korban benar-benar dapat pulih.
"Mengenai lamanya proses pendampingan itu dilakukan, akan bergantung pada seberapa berat beban psikologis dan trauma yang dialami korban," katanya.
Sementara untuk orang tua korban, dalam hal ini ibunya Dinsos telah memberikan santunan. "Kami sudah kunjungi, memang bantuannya tidak seberapa, tapi paling tidak itu sebagai dukungan psikologis bagi ibu korban yang sekaligus juga adalah istri, ibu, dan tante dari pelaku," ungkapnya.(Kedi)
Kepala Dinsos Mamasa, Imanuel menuturkan tugas dari pihaknya adalah melakukan pendampingan psikososial terhadap korban mulai dari assesment untuk menggali semua persoalan yang dialami, bahkan hingga ke proses peradilan nantinya.
"Kami siapkan dua orang yang akan terus mendampingi korban, termasuk untuk proses di Pengadilan," tuturnya, Kamis (30/1).
Ia mengatakan pendampingan psikologis dan memberikan trauma healing akan terus dilakukan sampai korban benar-benar dapat pulih.
"Mengenai lamanya proses pendampingan itu dilakukan, akan bergantung pada seberapa berat beban psikologis dan trauma yang dialami korban," katanya.
Sementara untuk orang tua korban, dalam hal ini ibunya Dinsos telah memberikan santunan. "Kami sudah kunjungi, memang bantuannya tidak seberapa, tapi paling tidak itu sebagai dukungan psikologis bagi ibu korban yang sekaligus juga adalah istri, ibu, dan tante dari pelaku," ungkapnya.(Kedi)